YORDANIA - Dalam pertemuan bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di wilayah selatan Yordania, Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, menegaskan urgensi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Suriah "secepat mungkin" menyusul jatuhnya rezim Bashar al-Assad. Pernyataan tersebut dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS setelah pertemuan tersebut.
"Pesan saya selama beberapa hari terakhir sangat jelas, yaitu hal yang sangat krusial di Suriah adalah terciptanya proses politik yang kredibel dan inklusif yang menyatukan seluruh Suriah, termasuk semua komunitas di Suriah," ungkap Pedersen seperti yang dikutip dalam pernyataan tersebut.
Lebih lanjut, Pedersen menyoroti pentingnya agar institusi negara tidak runtuh, sambil memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan dapat dilakukan secepat mungkin. Dalam konteks kondisi pasca jatuhnya rezim Assad, Pedersen menekankan bahwa kemungkinan ini dapat membuka peluang baru bagi rakyat Suriah.
Blinken dalam pertemuan tersebut menekankan bahwa tantangan yang dihadapi Suriah dapat diatasi melalui upaya untuk mendukung transisi politik yang dipimpin sendiri oleh rakyat Suriah.
BACA JUGA:Mantan Menhan Kim Yong-hyun Mencoba Bunuh Diri di Tahanan
“Kami bertekad untuk bekerja bersama mendukung transisi yang dipimpin oleh rakyat Suriah, dengan peran kritis yang dimainkan oleh PBB, khususnya dalam hal penyediaan bantuan, perlindungan minoritas, serta berbagai upaya yang diperlukan untuk masa depan,” ujarnya.
Bashar al-Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim mengambil alih Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri rezim Partai Baath yang telah berkuasa di Suriah sejak 1963.
Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran akan kondisi kemanusiaan yang rentan di Suriah seiring dengan perubahan rezim yang tengah terjadi. Dengan menggarisbawahi urgensi penyaluran bantuan, Pedersen menyampaikan keprihatinan akan kondisi rakyat Suriah yang memerlukan bantuan kemanusiaan segera.
BACA JUGA:Protes Keras terhadap Menlu AS Antony Blinken
Dalam situasi pascakonflik dan pascapemberontakan, fokus pada upaya pemulihan dan keberlanjutan institusi negara, sambil memperhatikan kebutuhan mendesak rakyat, menjadi hal yang sangat penting. Dari sudut pandang diplomatik internasional, keterlibatan aktif dalam memfasilitasi penyaluran bantuan dan memastikan stabilitas institusi negara adalah hal yang sangat diperlukan demi membangun dasar yang kuat bagi perkembangan yang stabil dan masyarakat yang sejahtera di Suriah. (ant)