Dalam upaya penanggulangan stunting, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui RSUD 45 menggelar kegiatan percepatan penurunan stunting di Desa Sangkanurip dan Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar, Kamis (5/12).
Acara yang berlangsung di Balai Desa Sangkanurip ini dihadiri Pj Sekda Kuningan Dr A Taufik Rohman mewakili Pj Bupati Kuningan yang berhalangan hadir karena tugas kedinasan.
Menurut Taufik, dua desa tersebut dipilih karena angka prevalensi stuntingnya cukup tinggi. Berdasarkan data akhir 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Kuningan mencapai 25,85%.
"Kegiatan ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting. Diperlukan peran aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, komunitas, dan keluarga. Dengan kerja sama yang solid, kita optimis dapat menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” ujarnya.
BACA JUGA:470 Peserta Hadiri Sosialisasi BLT DBHCHT di Kuningan
Program percepatan ini meliputi berbagai kegiatan seperti edukasi dan sosialisasi kepada ibu hamil dan menyusui, pemberian vitamin dan makanan tambahan, serta pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan balita oleh dokter spesialis. Selain itu, Baznas juga memberikan bantuan stimulus melalui UPZ dinas/badan/instansi binaannya.
Jumlah sasaran dalam kegiatan ini mencapai 145 orang, terdiri atas 90 balita dan 55 ibu hamil. Pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin diharapkan dapat mengintervensi kasus stunting yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh puskesmas terkait.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung acara ini, termasuk panitia, narasumber, dan peserta.
"Semoga acara ini menjadi langkah nyata untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,” harapnya.
BACA JUGA:Program P2WKSS di Desa Pajawan Lor Masuki Tahapan Verifikasi Tingkat Provinsi
Acara ini menjadi salah satu wujud komitmen Pemkab Kuningan, dalam menurunkan angka stunting melalui pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan. (ags)