RADARCIREBON.BACAKORAN.CO – Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kolaborasi Internasional dari Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) sukses menyelenggarakan pelatihan bertema “Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran” di Sekolah Arun Islam Wittaya, Pattani, Thailand. Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari guru, staf, dan pengurus yayasan, berlangsung pada 20-21 November 2024.
Pelatihan ini bertujuan untuk mendukung pengelolaan pesantren yang lebih modern dan inklusif, sekaligus membekali peserta dengan keterampilan digital guna mengoptimalkan pembelajaran. Erfan Gazali, M.Si., salah satu narasumber, menyampaikan pentingnya teknologi dalam dunia pendidikan saat ini.
"Teknologi telah menjadi elemen penting dalam menciptakan pembelajaran yang efisien dan inovatif. Pelatihan ini dirancang agar para pendidik dan pengelola pesantren mampu memanfaatkannya untuk pengelolaan internal, peningkatan kemampuan bahasa asing, serta publikasi pesantren secara digital,” jelas Erfan.
BACA JUGA:Debat Kandidat Pilkada Kota Cirebon Sempat Ricuh Gara-gara Sound System
Peserta mendapatkan pelatihan tentang sistem digital yang dapat digunakan untuk mendukung administrasi pesantren, mulai dari pengelolaan keuangan hingga komunikasi dengan orang tua santri. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan.
Melalui platform digital seperti media sosial dan situs web, peserta diajarkan bagaimana memaksimalkan visibilitas pesantren untuk memperkenalkan program unggulan, menjangkau calon santri, serta menjalin hubungan dengan masyarakat luas.
Rijal Mahdi, M.A., menyoroti pentingnya penguasaan bahasa asing, terutama Arab dan Inggris. Teknologi seperti aplikasi pembelajaran, video tutorial, dan kelas daring interaktif menjadi solusi untuk memperluas akses pembelajaran bahasa di kalangan guru dan santri.
“Bahasa asing menjadi kunci di era globalisasi. Teknologi memudahkan akses ke berbagai sumber pembelajaran, termasuk aplikasi seperti Arabic Learning dari Pusat Media Al Jazeera,” ujar Rijal.
Pelatihan ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta berbagi tantangan yang mereka hadapi dalam mengimplementasikan teknologi di sekolah dan pesantren. Pimpinan Sekolah Arun Islam Wittaya berharap kegiatan ini dapat membuka jalan bagi transformasi pendidikan yang lebih modern.
“Kami optimistis, teknologi akan membantu pesantren dan sekolah kami meningkatkan kualitas pendidikan, sekaligus menjangkau masyarakat lebih luas melalui konsep pendidikan yang inklusif,” ungkap pimpinan sekolah.
Pelatihan ini menjadi langkah awal bagi Sekolah Arun Islam Wittaya untuk mengintegrasikan teknologi dalam mendukung pembelajaran dan pengelolaan, sehingga mampu bersaing dalam era digital.