RADARCIREBON.BACAKORAN.CO – Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kolaborasi Internasional bertema “Developing an Integrative Curriculum at Arun Islam Wittaya School in Thailand: A Participatory Action Research for Better Education Quality” berhasil menyerap aspirasi wali murid di Arun Islam Wittaya School Pattani, Thailand, dalam Forum Group Discussion (FGD) Ke-2.
Keikutsertaan wali murid dalam pengembangan kurikulum integratif sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan melibatkan wali murid, kebutuhan dan harapan mereka dapat terakomodasi, sehingga kurikulum yang dirumuskan lebih relevan dan sesuai dengan konteks lokal.
Dalam FGD yang dihadiri oleh sekitar 50 wali murid ini, Rijal Mahdi, anggota Tim PkM, menjelaskan bahwa pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) menjadi landasan penting dalam program ini.
“Keikutsertaan wali murid adalah kunci dalam mengembangkan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan lokal. Sebagai aset komunitas, mereka dapat memberikan wawasan berharga terkait kondisi sosial, tantangan pendidikan, serta potensi yang ada dalam keluarga dan masyarakat,” jelas Rijal.
BACA JUGA:Masa Kampanye Malah Reses, Gunakan Anggaran Negara, Rawan Benturan Kepentingan
Hafid Nur Muhammad, anggota tim lainnya, menambahkan bahwa kolaborasi ini memungkinkan identifikasi masalah pendidikan dan solusi yang lebih tepat sesuai konteks budaya dan sosial setempat.
“Melalui penggalian kekuatan yang ada di masyarakat, keterlibatan wali murid akan menghasilkan kurikulum yang lebih inklusif, holistik, dan adaptif. Kolaborasi erat antara sekolah, wali murid, dan komunitas memberikan dukungan emosional kepada siswa, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan,” ungkap Hafid.
Hasil jajak pendapat langsung dengan wali murid menunjukkan harapan besar agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan di UIN Syekh Nurjati Cirebon. Pada 2024, empat siswa asal Pattani telah menerima beasiswa dari UIN Syekh Nurjati. Wali murid juga berharap agar kuota beasiswa untuk siswa Pattani dapat ditingkatkan, membuka lebih banyak peluang pendidikan bagi generasi muda.
Kegiatan FGD ditutup dengan pengisian kuesioner oleh wali murid untuk memetakan kebutuhan dan harapan mereka terkait pendidikan anak-anak. Data dari kuesioner ini akan menjadi dasar pengembangan kurikulum integratif yang relevan, mengintegrasikan hafalan Al-Qur'an, keterampilan berbahasa asing, serta pemanfaatan teknologi untuk menyongsong kemajuan pendidikan di masa depan.
Melalui kolaborasi internasional ini, diharapkan tercipta kurikulum yang tidak hanya menjawab kebutuhan lokal, tetapi juga mampu bersaing secara global, mendukung pengembangan generasi muda yang berkualitas.