Tetangga Aman Tanda Beriman

Senin 18 Nov 2024 - 18:48 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Oleh: Munib Rowandi Amsal Hadi*

NABI Muhammad SAW bersabda “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Muslim). 

Hadis tersebut adanya jauh lebih dulu dibanding kelahiran kita. Mestinya kita merasa terbimbing dan mengikuti hadis tersebut sejak kecil.

Prinsip itu kita jadikan pijakan pada fase awal kita hidup. Sehingga menghormati tetangga bukanlah hal yang bermasalah, tapi sudah menjadi keharusan. Namun kenyataannya, hadis tersebut seakan baru saja kita kenal.

BACA JUGA:Ribuan Warga dan Kader Ikuti Senam Golkar Bersatu

Kehadirannya seakan menyadarkan kita betapa menghormati tetangga merupakan fondasi dalam kehidupan. Tidak tanggung-tanggung, perintah berbuat baik kepada tetangga dikaitkan dengan keimanan seseorang.

Kesempurnaan beriman kepada Allah dan hari akhir dibuktikan dengan memuliakan tetangga. Keimanan adalah persoalan hati. Suatu yang sangat jauh dan hanya dirinya saja yang mengetahui.

Namun menjadi benderang bagaimana keimanan seseorang dalam hatinya dapat dilihat dari hubungannya dengan tetangga.

Maka, bertetangga merupakan yang serius dan harus dilaksanakan. Keharusan itu pastilah memiliki dampak yang besar baik bila dilaksanakan ataupun bila tidak dilaksanakan. 

BACA JUGA:Tersambar Petir, Plafon Rumah Ambruk dan Dinding Retak

Keharusan itu membuktikan pula pada kita bahwa tetangga dalam kondisi dan bentuk apapun, melewati kriteria agama, persaudaraan, suku, ras dan pertimbangan apapun, harus dihormati.

Tetangga, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang tinggal di sebelah rumah atau berdekatan dengan rumah.

Atau seperti yang disepakati Jumhur ulama bahwa tetangga adalah penghuni yang tinggal di sekeliling rumah kita, mulai dari rumah pertama hingga rumah ke-40.

Definisi ini menguatkan bahwa tetangga kita adalah manusia yang paling dekat dengan kita. Orang yang keseharian bersentuhan dengan kita. Orang yang tanpa bisa kita elakkan kehadirannya di antara kita.

BACA JUGA:Eti : Saksi Harus Berani Kritis Ketika Ada Kejanggalan Pemungutan di TPS

Tags :
Kategori :

Terkait