Kondisi rumah warga di RT 02 RW 07, Blok Pon, Desa Beber, Kecamatan Beber, kian memprihatinkan.
Tiga rumah milik Ibu Cucun, Maemunah, dan Sobirin terancam longsor akibat pergerakan tanah. Retakan sudah terlihat di beberapa bagian rumah, terutama pada pondasi dan tembok. Rumah milik Sobirin bahkan mengalami sekitar tujuh titik retakan.
“Sebelumnya tidak ada retakan. Tapi sejak ada galian perumahan di bawah, tanah di atas ikut turun. Yang saya khawatirkan, bangunan bisa ambruk dan longsor ke bawah, apalagi sekarang musim hujan,” ujar Sobirin kepada Radar Cirebon, Jumat (18/10).
Lokasi rumah Sobirin berada sekitar 50 meter dari perumahan dan terletak di atas tanah timbul, dengan ketinggian sekitar 10 meter. Selain rumah, tanah milik Tuti yang sebelumnya rata kini mengalami penurunan hingga dua meter.
BACA JUGA:Wujudkan Sinergitas dalam Pembangunan Desa
“Saya pernah bicara dengan pihak perumahan untuk mencari solusi, karena dampaknya memang terasa. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” tambah Sobirin.
Kepala Dusun (Kadus) 2 Desa Beber, Dede Kamdevid menyatakan, pihaknya sudah berupaya sejak tahun lalu. Mediasi dengan pihak pengembang perumahan sempat dilakukan setelah banyak keluhan dari warga.
“Dulu, mereka berjanji akan menyelesaikan masalah di bawah terlebih dahulu, baru naik ke atas. Namun, proses ini terhambat karena terjadi pergantian developer sebanyak dua kali. Kami tidak tahu apakah masalah ini diteruskan ke developer baru, karena hingga sekarang mereka belum berkoordinasi dengan pemdes,” jelas Dede.
Menurutnya, tanggung jawab dari developer belum direalisasikan. Oleh karena itu, pemdes berencana mengadakan pertemuan dengan pihak developer.
BACA JUGA:Rp140 Juta untuk Pemagaran Stadion Watubelah
“Kami berencana menemui mereka untuk mengupayakan pertemuan. Kami tidak menyalahkan perumahan sepenuhnya, karena ini juga masalah alam. Namun, setidaknya ada itikad baik dari mereka,” tegasnya. (cep)