Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon telah menyelesaikan proses merger Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayahnya. Dari total 780 SDN, kini jumlahnya berkurang menjadi 745 sekolah pasca dilakukannya penggabungan.
Kepala Bidang Pendidikan SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Andri Hermansyah SH menyatakan, pihaknya telah merampungkan proses merger SDN di Kabupaten Cirebon. “Proses merger sudah selesai, fokus kami adalah pada dua sekolah yang berada dalam satu hamparan,” ujar Andri saat ditemui Radar Cirebon di ruang kerjanya, kemarin.
Andri menjelaskan, setelah merger, jumlah SDN di Kabupaten Cirebon berkurang menjadi 745 dari sebelumnya 780 sekolah. “Awalnya ada 780 SDN, dan setelah merger kini menjadi 745 sekolah,” ungkapnya.
Menurut Andri, hambatan utama yang dihadapi dalam proses merger berasal dari pihak pemerintah desa. “Kesulitan terjadi ketika ada dua sekolah dalam satu wilayah, tetapi berada di desa yang berbeda. Saat digabung, masing-masing pemerintah desa menginginkan agar nama sekolah tetap sesuai dengan nama desanya, sementara sekolah sudah menjadi satu,” jelas Andri.
BACA JUGA:Keluarga, Dakwah, dan Kepemimpinan Umat
Setelah proses merger rampung, Dinas Pendidikan kini fokus pada perbaikan dan renovasi sekolah yang mengalami kerusakan. “Kami akan memprioritaskan renovasi bangunan sekolah,” katanya.
Menurut Andri, banyak bangunan sekolah yang memang sudah waktunya direnovasi. “Sebagian besar sekolah di Kabupaten Cirebon dibangun sekitar tahun 2012, dan sekarang sudah lebih dari 10 tahun, sehingga memang sudah seharusnya dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Saat ini, sudah terdata 300 sekolah yang memerlukan renovasi. “Kami mencatat ada 300 sekolah yang membutuhkan perbaikan, dan kami akan fokus menyelesaikan renovasi tersebut,” pungkasnya. (den)