Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaify, melakukan kunjungan ke Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta untuk bersilaturahmi dengan sejumlah pengurus organisasi keagamaan Islam terbesar di dunia itu.
"Hari ini, saya mengunjungi NU yang memiliki peran penting bagi umat Islam di negara Indonesia, yang dikenal dengan upayanya di bawah pimpinan Gus Yahya dan koleganya di dalam organisasi ini," kata Syekh Ahmad usai kunjungan tersebut di Kantor PBNU Jakarta, Rabu.
Ahmad mengaku kunjungannya kali ini mewakili Imam di Haramain (Mekah dan Madinah), sekaligus Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi.
Ia mengucapkan terima kasih kepada PBNU yang telah menyambutnya dalam kunjungan ini. Tak lupa pula ia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Indonesia yang telah menerima kunjungannya kali ini secara resmi.
BACA JUGA:Tersangka Dibui di Rutan Cirebon
Syekh Ahmad mendoakan keselamatan, keamanan, serta kenyamanan bagi negara Indonesia, serta memberikan doa untuk umat muslimin di negeri ini.
"Saya berdoa semoga Allah melindungi negara ini, serta memberikan keamanan dan kenyamanan, dan juga membantu saudara saudari muslimin dan muslimat di negeri ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, dalam kunjungan ini, Imam Besar Masjid Nabawi menyampaikan apresiasinya terhadap langkah dan inisiatif PBNU dalam pengembangan dakwah, ilmu, serta upaya-upaya perdamaian dunia, baik di dalam negeri maupun internasional.
"Beliau -Imam Besar Masjid Nabawi- berharap nantinya akan ada kerja sama-kerja sama yang lebih erat antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi, maupun dengan NU," ungkapnya.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Tes CPNS Kemenag 2024, Berikut Tahapan Seleksinya
Menurut Gus Yahya, sapaan akrabnya, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan lembaga-lembaga Islam di sana memiliki keinginan yang kuat untuk mempererat hubungan dan kerja sama dengan Indonesia.
Ia menyebutkan, ke depannya akan ada komunikasi yang lebih intensif antara pihak-pihak tersebut, terkait peluang peningkatan hubungan dan kerja sama yang akan dilakukan di masa depan.
PBNU senantiasa membuka diri untuk membangun kerja sama lebih erat, mengingat peran dan posisi penting Arab Saudi dalam dunia Islam sebagai pelayan dari dua tempat suci tersebut.
"Tentu kita sangat terbuka, karena kita selalu menganggap Saudi sebagai negara Islam paling penting, dan mereka merupakan pelayan dari dua tempat suci. Sehingga, tidak ada inisiatif di dunia Islam yang berjalan efektif tanpa Saudi," tutur Yahya Cholil Staquf. (antara)