PBNU Panggil Cak Imin, Konflik PBNU-PKB Menjalar sampai ke Bangkalan

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan keterangan pers hasil Rapat Pleno PBNU 2024 di Jakarta, Minggu (28/7/2024). -ist-radar cirebon

Efek ketegangan antara PBNU dan PKB merembet ke mana-mana. Yang jauh dari ibu kota pun turut kena getahnya. Sejumlah tokoh dari berbagai pondok pesantren di Indonesia menggelar musyawarah besar (mubes) di Bangkalan, Madura, akhir pekan kemarin. Kegiatan itu mendapat respons dari Rais Syuriah PBNU KH Imam Buchori.

Pria yang biasa disapa Ra Imam itu menyayangkan tindakan yang dilakukan sejumlah tokoh nonstruktural NU. Sebab, kegiatan tersebut telah mengaitkan nama Bangkalan dalam pusaran konflik PKB dengan NU.

Ra Imam menilai, mubes yang mengatasnamakan alim ulama itu bukan murni keinginan masyarakat Bangkalan, apalagi dari Bani Kholil.

Sementara itu, Ketua Presidium Penyelamat Organisasi NU KH Abdussalam Shohib menyatakan, mubes di Bangkalan itu dilaksanakan dalam rangka pembentukan persiapan muktamar luar biasa (MLB) NU didasarkan pada kegelisahan dan keresahan di PBNU. Dengan demikian, harus ada langkah cepat untuk menyelamatkan PBNU.

BACA JUGA:79 Pasangan Ikuti Isbat Nikah Masal

”Karena itu, kami menyiapkan MLB NU. Kami akan melakukan koordinasi dan konsolidasi serta konsultasi dengan para kiai NU. Termasuk struktur mulai pengurus wilayah hingga pengurus cabang internasional (PCI) sedunia,” ujarnya kemarin (21/8).

Pria yang akrab disapa Gus Salam itu mengaku sudah menerima keluhan dari PCNU se-Indonesia mengenai kondisi PBNU saat ini. Keresahan dan kegelisahan mereka hampir sama, yakni mengenai kegaduhan yang terus-menerus dibuat oleh petinggi PBNU.

”Tugas para kiai yang hadir tadi melakukan konsolidasi dengan para PWNU dan PCNU di wilayah masing-masing,” paparnya. 

Di sisi lain, tim panel bentukan PBNU terus memanggil para elite DPP PKB. Rabu (21/8), giliran Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar yang dipanggil. Cak Imin –sapaan Muhaimin– akan diklarifikasi seputar isu ketidakharmonisan hubungan PKB dengan NU. Hingga kemarin malam (20/8), jajaran petinggi PKB enggan berbicara terkait dengan pemanggilan tersebut. 

BACA JUGA:Alimudin Sebut Keputusan MK Angin Segar bagi Nasdem

Namun, dalam kesempatan sebelumnya, Muhaimin menyatakan siap membuka ruang dialog dengan siapa pun untuk membahas persoalan antara PKB dan PBNU. ”Kita berdialog dengan siapa pun, ngopi di rumah saya, ngopi dengan siapa pun,” ujarnya.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa PKB dan PBNU adalah dua organisasi yang berbeda. Tidak memiliki hubungan struktural. ”Sebetulnya damai-damai saja. Semua kritik dan masukan diterima, tapi dua organisasi berbeda,” jelasnya di kompleks DPR.

Surat pemanggilan untuk Cak Imin beredar di kalangan wartawan kemarin. Surat tertanggal 19 Agustus 2024 itu ditandatangani Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Wakil Sekjen PBNU Faisal Saimima. Rencananya, Cak Imin dipanggil ke markas PBNU pada pukul 12.30. Di dalam surat undangan itu dijelaskan tujuan pemanggilan. Yakni, berdialog serta memberikan keterangan terkait masalah hubungan NU dengan PKB. Pemanggilan Cak Imin juga berkaitan dengan kepemimpinan PKB yang dinilai telah melenceng dari semangat awal partai tersebut dibentuk. (za/jup/c7/ttg)

Tag
Share