“Paling ke (masjid, red) Attaqwa saja, salat. Kan (alun-alun, red) kelihatan dari Masjid Attaqwa. Karena tidak ada keperluan lain juga untuk mengunjungi alun-alun,” ungkapnya.
BACA JUGA:Sebagai Kawasan Steril PKL, Kok Hutan Kota Banyak PKL, Satpol PP Jangan Diam
Komentar beragam juga muncul di media sosial Instagram tentang kondisi terkini Alun-alun Kejaksan.
Secara umum, warganet pesimistis terhadap pemeliharaan atau perawatan ruang terbuka yang menghubungkan Jalan Kartini dan Jalan Siliwangi itu.
“Kondisi Alun-alun Kejaksan yang kini terabaikan adalah bukti nyata dari kurangnya komitmen terhadap pemeliharaan fasilitas publik yang seharusnya menjadi kebanggaan warga Kota Cirebon.”
BACA JUGA:Ini Desa yang Siap Gelar PAW Kuwu di Kabupaten Cirebon, Waktunya di Bulan Desember
“Infrastruktur megah yang dibangun dengan harapan membawa dampak positif kini hanya menjadi monumen bisu dari kegagalan pengelolaan aset daerah,” kata pemilik akun @wahyuwinardii dalam postingan Instagram Radar Cirebon yang diunggah kemarin, 8 Oktober 2024.
Pemilik akun tersebut juga menyoroti kerusakan bangunan tanpa perbaikan dan matinya fungsi sentra UMKM serta perpustakaan mini.
Ia menyebutkan, ini menunjukkan lemahnya perencanaan jangka panjang.
BACA JUGA:Kebakaran di Luragung Kuningan: Atap Rumah Ambruk, Penghuni Terkena Semburan Api
“Jika alun-alun sebagai simbol kota saja tidak mampu dirawat, bagaimana kita bisa berharap pada keberlanjutan program-program lain yang lebih vital bagi masyarakat?"
"Pemerintah kota seharusnya tidak hanya fokus pada seremonial awal, tetapi juga menjaga dan mengembangkan fasilitas ini agar terus memberikan manfaat,” tulis @wahyuwinardii lagi.