Paus Fransiskus Mengutuk Serangan Israel di Gaza dan Lebanon

Senin 30 Sep 2024 - 21:39 WIB
Reporter : M Hasanuddin
Editor : M Hasanuddin

Pada Minggu tanggal 29 September 2024, Paus Fransiskus mengutuk serangan Israel di Gaza dan Lebanon sebagai tindakan tanpa moralitas yang tidak proporsional. Setelah kembali dari kunjungan empat hari ke Luksemburg dan Belgia, Paus Fransiskus membahas serangan tersebut yang menyasar pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut pada Jumat (27/9), yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan merusak sejumlah bangunan.

”Setiap hari saya menelepon paroki di Gaza. Lebih dari 600 orang berada di sana, di dalam paroki dan sekolah, dan mereka menceritakan kepada saya tentang apa yang terjadi, termasuk kekejaman yang terjadi di sana,” katanya kepada wartawan.

Paus Fransiskus menegaskan bahwa pertahanan harus seimbang dengan serangan. Ia menyoroti bahwa kecenderungan dominasi yang melampaui moralitas menjadi jelas ketika terjadi sesuatu yang tidak proporsional. 

”Apa yang Anda katakan kepada saya, saya tidak begitu mengerti bagaimana keadaannya (berkembang, red), tetapi ertahanan harus selalu seimbang dengan serangan. Ketika terjadi sesuatu yang tidak proporsional, kecenderungan dominasi yang melampaui moralitas menjadi jelas,” tambahnya.

Paus juga mengutuk tindakan yang ”sangat berlebihan” dari suatu negara, menekankan bahwa prinsip moralitas harus tetap dijaga bahkan dalam konteks perang. ”Bahkan dalam perang, ada moralitas yang harus dijaga. Perang itu tidak bermoral, tetapi aturan perang menunjukkan adanya beberapa aspek moralitas. Namun, ketika hal ini tidak dihormati, seperti yang kami katakan di Argentina, terlihatlah ’dendam buruk’ dari tindakan-tindakan ini,” ungkapnya. 

Militer Israel telah melancarkan serangan terhadap Lebanon dengan alasan menargetkan Hizbullah sejak 23 September, menyebabkan sedikitnya 816 orang tewas dan lebih dari 2.500 lainnya terluka, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon.

Serangan besar-besaran tersebut juga menargetkan komandan senior Hizbullah dan memaksa puluhan ribu warga sipil mengungsi dari rumah mereka.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel di Gaza yang disebutnya pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober. (antara) 

 

Kategori :