BPBD Kuningan : Potensi Ancaman Longsor Susulan Perlu Segera Ditangani

Sabtu 28 Sep 2024 - 13:35 WIB
Reporter : Raswidi Hendra Suwarsa
Editor : Raswidi Hendra Suwarsa

CIREBON- Hujan deras yang melanda hampir merata di Kabupaten Kuningan, Jabar, mengakibatkan longsor di sejumlah desa.

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, menyampaikan bahwa meski tidak ada korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan potensi ancaman longsor susulan perlu segera ditangani.

Misalkan saja di Desa Bungurberes, Cilebak, TPT (tembok penahan tanah) sepanjang 4 meter dengan tinggi 4 meter longsor dan menimpa jalan lingkungan yang berada di dekat rumah milik Kusmana (36).

BACA JUGA:Dapat Kucuran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, 3 Hal Ini yang Dilakukan Pamkab Cirebon

Rumah tersebut dihuni satu keluarga beranggotakan empat jiwa berpotensi terdampak longsor susulan.

"Selain itu, teras rumah Bapak Tama (37) yang juga dihuni oleh empat jiwa turut terancam"

"Kami telah mengirimkan tim assessment dan juga bekerja sama membersihkan material longsoran, serta membangun jembatan darurat dari bambu untuk akses jalan yang tertutup," kata Indra Bayu Permana dalam keterangan persnya pada Jumat 27 September 2024.

BACA JUGA:Manfaatkan Pekarangan Rumah dengan Menanam Cabai Rawit

Selanjutnya di Desa Bakom, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan pondasi rumah milik Eko Tarka (61) longsor.

Rumah yang dihuni oleh satu keluarga dengan enam jiwa ini mengalami kerusakan pada pondasi sepanjang 3 meter, sementara tutup septic tank ambles dan tembok rumah mengalami retak-retak.

"Kondisi ini cukup mengkhawatirkan, terutama karena rumah tersebut berada di area yang rentan longsor. Tim dari BPBD segera turun ke lapangan, dan aparat desa bersama masyarakat setempat sudah berkoordinasi untuk langkah pencegahan lebih lanjut,” kata Indra.

BACA JUGA:Kedapatan Bercumbu Ditempat Umum, Satpol PP Kenakan Denda Sebesar Rp300 Ribu

Longsor juga terjadi di Desa Subang, tepatnya di area tebing saluran irigasi yang runtuh sepanjang 10 meter dengan ketinggian 5 meter.

Akibatnya, saluran irigasi terputus dan menimbun kebun milik Bahrudin (55). Selain itu, aktivitas pengairan untuk pertanian di desa tersebut juga terganggu. 

"Kami telah melakukan upaya penanganan darurat dengan membersihkan material longsoran bersama masyarakat. Namun, diperlukan material bangunan untuk membangun kembali tebing irigasi yang longsor agar aktivitas pertanian dapat segera kembali normal,” ungkapnya.

Kategori :