BACA JUGA:Hari Kedua Kampanye, Suhendrik Sapa Warga Kesambi
Khususnya bagi pondok pesantren, UMKM, karang taruna, kelompok masyarakat dan pemuda di Kabupaten Cirebon menuju kemandirian dan mengentaskan masalah kesejahteraan sosial.
"Kami ingin memastikan tidak ada warga yang kelaparan dan meningkatkan kemandirian ekonomi lokal. Khususnya bagi Pondok Pesantren, pelaku UMKM, Karang Taruna, kelompok masyarakat dan pemuda," ungkap Imam.
Di mana, kata Imam Saputra, kolaborasi program Pemadam Kelaparan untuk meningkatkan kemandirian dan mengentaskan masalah kesejahteraan sosial bisa menggunakan skema kolaborasi.
BACA JUGA:Travel Mart: Ajang Promosi untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata
Baik ponpes, UMKM maupun kelompok masyarakat. bisa memanfaatkan program ini secara berkelanjutan dan mandiri.
Dengan perhitungan, kata Imam, dari produsen dikenakan biya paket sebesar Rp3.200/pak kemudian bisa dijual kembali oleh ponpes maupun UMKM Rp5.000/pak dengan selisih keuntungan Rp1.800/pak. Sekali produksi sebanyak 5.000 pak.
Atau bisa juga dengan skema dari produsen Rp3.200 dijual Rp4.000 dengan selisih keuntungan Rp800/pak untuk ponpes untuk sekli produksi 5.000 pak.
BACA JUGA:AKD DPRD Kota Cirebon Periode 2024-2029 Resmi Terbentuk
Sementara sehari, bisa 3 kali produksi (pagi, siang dan malam) atau setara 1.500 pak dengan keuntungan yang cukup lumayan setiap harinya.
Dengan komitmen tersebut, pasangan Rahim berharap dapat menciptakan kondisi yang lebih baik bagi masyarakat Cirebon.
"Ini komitmen kami, bisa juga kita distribusikan secara gratis bagi masyarakat khusus. Namun demikian, kami berharap juga ada kemandirian bagi Pondok Pesantren, pelaku UMKM maupun kelompok masyarakat di Kabupaten Cirebon lewat program Pemadam Kelaparan ini," ungkapnya.
Tentu, lanjut Imam, pasangan RAHIM berharap peran serta aktif masyarakat lewat program-program visioner dan inovatif dibandingkan pasangan calon lainnya.