Perempuan Berdaya bagi Bangsa

Rabu 25 Sep 2024 - 20:31 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Akhirnya tak sedikit kaum perempuan yang terpaksa ke ranah publik demi kesejahteraan dan meninggalkan peran domestik, tak melulu soal ekonomi banyak pula diantaranya demi eksistensi diri.

Peran perempuan di ranah publik dianggap urgen tetapi tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup perempuan.

Perempuan menjadi pihak yang terdampak dari krisis global seperti PHK dan kekerasan di tempat kerja.

Di ranah domestik pun kerap mengalami KDRT seperti kasus di Jagakarsa.

BACA JUGA:WNA Jadi PSK di Bali

Fakta inilah yang terus digaungkan oleh aktivis gender agar mendorong perempuan berdaya dari segi ekonomi sehingga mampu menaikkan status ekonomi dan dianggap menyelesaikan persoalan perempuan.

Sudut pandang ini tentu saja keliru, sebab yang terdampak krisis ekonomi bukan hanya perempuan tetapi juga laki-laki.

Persoalan diskriminasi di tempat kerja, dan kekerasan terhadap pekerja laki-laki dan upah rendah juga tak kalah banyaknya yang berujung pada perekonomian para pekerja yang berada pada garis kemiskinan.

Inilah mengapa urgen bagi kita untuk berpikir secara mendalam atas setiap fakta yang terjadi, sehingga tak cacat dalam memilih sudut pandang.

BACA JUGA:Pj Bupati Kuningan Launching Branding BPJS Ketenagakerjaan

Dalam kasus kesetaraan perempuan perlu melihat akar masalah. Sebab penanganan yang tidak menyentuh akar masalah akan berdampak pada kebijakan yang tidak efektif dalam memutus kasus diskriminatif yang bisa menimpa siapa saja di kehidupan yang tak mudah ini.

Sejatinya perlu untuk memahami hakikat perbuatan manusia termasuk kesetaraan perempuan berdasarkan kalamullah, agar kecenderungan memilih perbuatan hingga terbentuknya perbuatan yang dipilih manusia berdasarkan landasan akidah.

Akidah mesti diyakini melalui proses berpikir sebagai dasar dalam menyelesaikan persoalan kehidupan agar kehidupan tetap berada dalam pondasi keimanan, termasuk urusan kesetaraan perempuan.

Hal ini bisa tercapai jika kita meyakini apa yang berasal kalamullah sebagai sumber rujukan yang jelas sebab kebenaranNya yang bersifat pasti.

BACA JUGA:DPRD Kota Cirebon Mulai Bekerja

Sehingga tak perlu memperdebatkan antara ibu yang bekerja versus ibu yang tidak bekerja yang jamak dijumpai dalam diskusi lintas tempat dan waktu, jika setiap perempuan memahami betapa mulianya peran Ibu di ranah domestik bagi yang menjalankan tugas tersebut.

Tags :
Kategori :

Terkait