CIREBON- Foto mantan Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon H Mustofa (Jimus) bersama paslon Hj Wahyu Tjiptaningsih (Ayu)-Solichin, berbuntut panjang. DPC langsung menjadwalkan pemanggailan. Bahkan tak hanya kepada Jimus, tapi ada sekitar 10 kader PDIP yang diduga mendukung paslon lain.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Juru Bicara Tim Pemenangan Imron-Agus Kurniawan Budiman, Aan Setiawan. Aan menegaskan bahwa setiap kader PDIP wajib mendukung dan memenangkan Imron dan Agus di Pilbup Cirebon. “Kan sudah jelas rekom partai itu mengusung Imron-Agus. Maka sebagai kader ya wajib mendukung dan memenangkan pasangan Haji Imron dan Haji Agus," ujarnya, Kamis (5/9).
Rencana pemanggilan, kata Aan, untuk mengklarifikasi kebenaran informasi mengenai ketidakpatuhan kepada kebijakan partai. “Dalam waktu dekat kita agendakan pemanggilan. Kita akan panggil untuk klarifikasi benar atau tidak mendukungan pasangan calon lain. Apakah hanya silaturahmi atau memang betul mendukung di sana," terang Aan.
Dikatakan, jika benar kader PDIP mendukung paslon lain, maka sebaiknya mengundurkan diri. “Dan ini tidak hanya kepada Jimus. Ada yang lain juga. Ada sekitar 10 kader yang diduga mendukung paslon lain," ungkapnya.
BACA JUGA:Mengenal M Asyrof Abdik, Anak Muda Cirebon yang Kini Jadi Anggota DPRD Jawa Barat
Dikatakan Aan, sekitar 10 kader itu akan dimintai klarifikasi oleh DPC PDIP Kabupaten Cirebon. “Kader-kader tersebut akan kita klarifikasi terkait bukti-bukti yang diduga mendukung paslon lain. Kita juga ada bukti-bukti seperti foto dan lainnya," terang Aan Setiawan.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono telah meminta DPC PDIP mendata siapa saja kader yang mendukung dan yang tak mendukung kebijakan partai. “Mengenai itu (Jimus ke paslon Wali, red) saya belum mendapatkan laporan dari DPC PDIP Kabupaten Cirebon. Saya sarankan kepada DPC untuk bisa mendata kadernya, mana yang tegak lurus terhadap kebijakan partai dalam pilkada dan mana kader yang tidak tegak lurus menjalankan amanah partai," tegas Ono, Rabu (4/9).
Bila dalam pendataan itu ada kader yang tidak taat terhadap kebijakan partai, maka DPC PDIP Kabupaten Cirebon harus memanggil kader tersebut. “DPC bentuk dewan etik dan panggil kader tersebut. Bila mengakui dan terbukti mendukung calon lain, maka dewan etik DPC itu mengusulkan sanksi kepada dewan etik yang ada di DPP. Kalau terbukti, jelas ada sanksinya. Kalau terkait pilkada, maka sanksinya bisa pemecatan," tandas Ono.
SIAP ADU GAGASAN
Sementara Ketua Tim Pemenangan Pasangan Beriman (Imron-Agus), Bambang Mujiarto mengatakan ada beberapa aspek penting yang akan menjadi sasaran program berkelanjutan pasangan Beriman. Aspek tersebut meliputi pertanian, pendidikan, kesehatan, insfratruktur, pengembangan SDM dan mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
BACA JUGA:LPPM IPB Cirebon Masuk 10 Besar Penerima Hibah Pengabdian Masyarakat di Wilayah LLDIKTI IV
Menurut Bambang, pada periode pertama Imron, sudah berhasil meningkatkan banyak hal. Dari mulai infrastruktur jalan, insfratruktur kesehatan, dan lainnya yang bertujuan untuk optimalisasi potensi di Kabupaten Cirebon.
“Penguatan segala aspek pembangunan akan kita pastikan bisa direalisasikan. Kita tahu bersama sebelumnya banyak jalan rusak, kini sudah bertahap diperbaiki dan hanya menyisakan beberapa titik lagi," ujarnya.
Petani juga, kata Bambang, akan menjadi perhatian dari pasangan Imron dan Agus. Ia mengatakan Cirebon merupakan sentra atau lumbung padi nasional sehingga menjadi suatu keharusan lebijakan pemerintah seiring sejalan untuk meningkatkan potensi yang ada.
“Irigasi yang merupakan urat nadi pertanian harus terintegrasi dengan luasan lahan pertanian, pupuk, benih dan lain-lainnya. Sehingga nanti kita akan punya daya tawar tinggi terkait perhatian pemerintah daerah sampai pemerintah pusat untuk optimalisasi sektor pertanian. Jadi kita siap adu gagasan dengan calon lain," imbuhnya.
BACA JUGA:Polri Luncurkan Program Anti-Bullying