Mengajarkan Politik di Ruang Kelas

Kamis 05 Sep 2024 - 19:14 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Sebelum melakukan pemilihan KM, wali kelas sudah semestinya mengajak siswa untuk memikirkan hal-hal yang harus dilakukan siswa agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan nyaman.

Mampu mengantarkan seluruh siswanya berhasil dengan hasil yang baik. Maka muncullah cita-cita kelas. Setelah terbentuk cita-cita kelas, untuk mencapainya tentu memerlukan berbagai kegiatan secara terinci.

Berbagai kegiatan itu lalu diidentifikasi dan dimasukkan sesuai dengan kategorinya masing-masing. Misalnya, kelas tersebut memerlukan pemenuhan berbagai alat yang habis pakai, misalnya sepidol, sapu dan lainnya, maka diputuskan perlunya iuran.

Diputuskan juga perlu bendahara yang bertanggungjawab pada pengumpulan uang sekaligus pengadaan barangnya. 

BACA JUGA:Akses Pertanian Makin Lancar

Ketika kelas memutuskan agar kelas harus bersih supaya belajar dapat berlangsung dengan nyaman, maka dibutuhkan team kebersihan.

Maka dibuatlah petugas piket, penanggung jawabnya (seksi Kebersihan), Buku Kendali Kebersihan dan aturannya termasuk sangsi.

Wali kelas bersama siswa, dapat menentukan hal-hal baru yang dibutuhkan kelas tersebut. Misalnya sewaktu saya merumuskan hal yang berkaitan dengan kelas, beberapa siswa meminta adanya petugas yang menguprak-uprak¬ atau mobilisasi siswa pada saat akan diadakan apel senin dan salat dzuhur. Maka diputuskan perlunya seksi uprak-uprak, buku pengendali dan aturannya. 

Setelah diputuskan beberapa kegiatan yang diperlukan dan sudah dikategorikan serta telah diputuskan pula aturan kelas dan sangsinya, maka kegiatan-kegitan tersebut akan menjadi tugas KM dan Wakilnya.

BACA JUGA:Festival Astra 2024 Sukses Beri Inspirasi Berkelanjutan

Walikelas dapat mengarahkan siswa untuk memilih kegiatan yang mana yang nanti menjadi tanggungjawab KM dan kegiatan yang yang menjadi tanggungjawab wakil KM.   

Setelah jelas, maka mulailah walikelas memilih siapa yang pantas menjadi KM, Wakil KM, Sekretaris, Bendahara, seksi kebersihan, seksi uprak-uprak dan seksi lain yang mungkin diputuskan oleh siswa sesuai dengan kebutuhan tersebut. 

Ketika struktur organisasi dengan tugas pokok dan fungsinya terbentuk, pemilihan KM dan jajarannya dilakukan dengan tetap dibawah bimbingan wali kelas.

Pemilihan diupayakan dilakukan secara demokratis. Semua siswa memiliki kemungkinan dan peluang yang sama untuk dipilih. Secara tradisional, biasanya pemilihan dilakukan dengan bertingkat.

BACA JUGA:Proses PAW Dani Mardani Masih Berjalan, Penggantinya Sudah Mulai Mempersiapkan Diri

Siapa yang mendapat suara terbanyak maka akan terpilih menjadi KM. Siswa yang memperoleh suara lebih rendah, menjadi wakilnya dan seterusnya.

Tags :
Kategori :

Terkait