Kedua Varietas Tembakau Kuningan Ini Miliki Sertifikasi Tanda Daftar Varietas Lokal Unggul
Pj Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat MPd melihat potensi kebun tembakau khas Kuningan yang berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Darma.-dokumen -tangkapan layar
KUNINGAN-Tembakau varietas lokal Kuningan sudah didaftarkan dan telah mendapatkan sertifikasi tanda daftar varietas lokal unggul.
Kedua varietas tersebut adalah molegede dan tembakau paliken.
Kedua varietas itu diberikan sertifikat oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
BACA JUGA:Larsindo Sebut Pasangan Rahim Miliki Visi Misi Jelas
Dan untuk melihat potensi tembakau ini, Pj Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat MPd meninjau kebun tembakau khas Kuningan yang berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Darma.
Didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Dr Wahyu Hidayah, Iip Hidajat menyebutkan bahwa dengan memiliki sertifikat pendaftaran, dapat menjamin kualitas dan keaslian varietas tembakau lokal. Sehingga dapat menarik minat lebih banyak pembeli dan meningkatkan nilai jual produk.
Oleh sebab itu, Iip Hidajat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam upaya meningkatkan kualitas produk pertanian dan mendukung para petani tembakau.
BACA JUGA:Sulit Untuk Tutupi Biaya Operasional, Harga Garam Anjlok Rp400 Per Kilo
Pada peninjauan tersebut, Raden Iip berkesempatan melihat proses tembakau mulai dari panen, rajang, dikeringkan hingga hasilnya di jual.
“Ternyata peminat tembakau lokal Kuningan peminatnya sudah banyak dan antre. Namun kendalanya adalah bagaimana kita dapat memperbanyak produk tembakau ini"
"Untuk itu, saya mendorong kepada Pak Kadis dan Pak Camat Darna untuk menyediakan lahan agar masyarakat lebih banyak menanam pohon tembakau," tegas Raden Iip.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Pimpim Misa di GBK, MUI Tanggapi Soal Azan Diganti Running Text
Tantangan lain di lapangan adalah sulitnya menemukan petani muda di Kuningan. Karena banyak generasi muda yang keluar kota untuk merantau. Imbasnya, regenerasi petani tidak sepenuhnya berjalan.
“Tantangan ke depan adalah bagaimana menarik minat para generasi muda untuk mau menanam tembakau meregenerasi angkatan yang sudah sepuh"