Antisipasi Kekeringan, BPBD Kuningan Siapkan Bantuan Air Bersih

BPBD Kabupaten Kuningan.-ist-radar cirebon

Sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan mulai merasakan dampak kekeringan akibat musim kemarau tahun ini. Kekeringan tidak hanya berdampak terhadap kelangsungan pertanian, namun juga ketersediaan air bersih warga.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menerima laporan kekeringan di empat desa.

"Sebelumnya kita mendapat laporan krisis air bersih di Desa Pakembangan, Kecamatan Garawangi, langsung kita tangani dengan pengiriman bantuan satu tanki air bersih. Kemudian menyusul hingga saat ini kami menerima tiga laporan baru yaitu dari Desa Cileuya, Kecamatan Cibeureum, Desa Kalimanggis Wetan di Kecamatan Kalimanggis dan Desa Sarewu, Kecamatan Pancalang," papar Indra, belum lama ini.

Atas laporan tersebut, Indra mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti dengan melakukan assessement sekaligus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Terutama dalam hal rencana pengiriman bantuan air bersih sekaligus persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

BACA JUGA:Kebakaran Pabrik Tahu di Jalaksana

"Dari hasil assessement sudah dipastikan tiga desa tersebut harus segera ditangani untuk pengiriman bantuan air bersih. Untuk itu kita sudah koordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti bak terpal atau toren berukuran besar untuk menampung air bersih. Sehingga nanti saat pengiriman bantuan, tidak perlu lagi kami mengisikan air ke ember atau jerigen warga, melainkan langsung dimasukkan ke bak penampungan sehingga masyarakat bisa mengambil sesuai kebutuhan sekaligus untuk cadangan," papar Indra.  

Indra mengaku dalam penanganan bencana kekeringan terutama masalah air bersih ini pihaknya terkendala armada tanki yang terbatas. Oleh karena itu, pihaknya pun menggandeng pihak lain seperti Baznas dan PMI untuk membantu pengiriman air bersih ke daerah-daerah kekeringan tersebut.

"Karena dengan tanki yang kami miliki hanya ada satu unit, akan sulit untuk mengirim bantuan ke beberapa desa dalam sehari. Alhamdulillah dari Baznas sudah siap untuk membantu, juga dari PMI," ujarnya.

Terlebih melihat laporan BMKG yang memprediksi musim kemarau tahun ini terbilang kering dan panjang. Sehingga, menurut Indra, sangat besar kemungkinan dampak kekeringan di Kuningan akan meluas.

BACA JUGA:Tim PKM STIKKU Kampus 2 RS Ciremai Dorong Pemberdayaan Sampah dengan Komposting dan Bank Sampah

"Prediksi BMKG kemarau tahun ini akan berlangsung hingga bulan Oktober mendatang, dan awal November baru mulai turun hujan. Ada kemungkinan daerah terdampak kekeringan akan bertambah, oleh karena itu kita telah menyatakan siaga darurat kekeringan dengan menjalin komunikasi koordinasi dengan banyak pihak seperti Kodim, Polres, PDAM, Baznas, PMI termasuk relawan untuk antisipasinya," papar indra. (ags)

Tag
Share