Kebut Pembersihan Puing, Warga Ingin Masjid As Salam Bisa Difungsikan Kembali

Kondisi bangunan Masjid As Salam setelah ambruk pada Sabtu lalu (31/8/2024). Proses bersih-bersih puing masih terus berjalan dengan harapan masjid bisa difungsikan lagi.-abdullah-radar cirebon

CIREBON- DKM Masjid As Salam RW 19 Larangan Timur, Perumnas Rinjani, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, terus mengupayakan agar masjid tersebut bisa segera difungsikan kembali. Hingga Senin (2/9/2024), proses pembersihan puing-puing yang ambruk masih terus dikebut.

Ketua DKM Masjid As Salam Dr Cecep Suhardiman SH MH menyampaikan bahwa berdasarkan rapat yang dilakukan pengurus dan warga setempat, disepakati agar masjid itu segera difungsikan kembali. Kendati begitu, masih banyaknya puing-puing yang belum dibersihkan, membuat warga belum bisa melaksanakan ibadah di masjid tersebut.

“Terutama untuk yang di bagian atap. Besi-besi yang menjadi penyanggahnya masih banyak yang belum bisa diambil. Kemudian, tembok-tembok di lantai 2 yang terhubung dengan struktur besi juga harus dibereskan," kata Cecep Suhardiman kepada Radar Cirebon, Senin (2/9/2024).

Oleh karena itu, kata Cecep, pihaknya terus berupaya agar proses evakuasi puing-puing atap masjid yang ambruk itu bisa segera selesai. Pasalnya, diharapkan masjid akan itu bisa menggelar pelaksanaan Salat Jumat beberapa hari ke depan. “Kalaupun prosesnya masih belum selesai, mau tak mau warga menunaikan Salat Jumat di masjid terdekat yang masih bisa terjangkau," katanya.

BACA JUGA:Pelantikan DPRD Kabupaten Cirebon Makin Dekat, Parpol Belum Tentukan Kandidat Pimpinan

Cecep juga mengaku bersyukur. Pasalnya kepedulian dari warga Larangan Timur dan sekitarnya cukup besar agar masjid bisa difungsikan lagi. Mereka antusias dalam memberikan bantuan, baik dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang.

“Kemudian dari Pemerintah Kota Cirebon juga telah menunjukkan perhatiannya melalui Kabag Kesra yang juga berkomitmen membantu Kemudian dari sejumlah instansi juga telah menawarkan bantuan kepada kami," terang Cecep.

Seperti diketahui, masjid itu ambruk tak lama setelah Salat Magrib, Sabtu petang (31/8). Cecep mengatakan saat Salat Maghrib, mulai timbul kekhawatiran karena ada bunyi di bagian atas bangunan, ditandai rontokan bangunan yang berjatuh di lantai. Getaran dan suara dari atas bangunan bertambah kencang saat jamaah mulai zikir. Mereka akhirnya mempercepat zikir dan keluar masjid.

“Kami mempercepat zikir dan keluar masjid untuk melihat bagian atas. Di situ tiba-tiba ambruk. Jadi saya dan jamaah menyaksikan langsung detik-detik bagian atas ambruk,” ujar Cecep.

BACA JUGA:LP3I Kampus Cirebon Gelar Yudisium bagi 50 Mahasiswa D3 Manajemen Informatika

Ia mengatakan, tanda-tanda kerusakan bangunan sudah terlihat beberapa waktu sebelumnya. Pihaknya bahkan sudah merencanakan untuk melakukan perbaikan. Tapi saat akan mulai perbaikan, ternyata malam harinya, tepatnya pada magrib, justru sudah ambruk.

Masjid As Salam sendiri dibangun tahun 2017-2018. Masjid dua lantai dengan ukuran 14x12 meter ini dibangun dengan biaya sekitar Rp 1,75 miliar. Pada atapnya terdapat sebuah ornamen kubah berdiameter 5 meter. Adapun kerusakan terparah terlihat di atap dan lantai 2 masjid. Sementara untuk di lantai 1 sendiri relatif tidak mengalami kerusakan. (awr)

Tag
Share