Baru Tercapai 54 Persen, 30 Hari Menjelang Jatuh Tempo Pembayaran PBB

Ilustrasi-EEP-RADAR CIREBON

September ini merupakan bulan terakhir masa pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Cirebon sebelum jatuh tempo untuk tahun buku 2024, yaitu pada 30 September mendatang.

Namun, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor PBB hingga awal bulan September ini baru mencapai Rp38,296 miliar, atau sekitar 54,38 persen dari total target PBB tahun 2024 yang ditetapkan sebesar Rp70,4 miliar.

Dengan waktu kurang dari satu bulan tersisa, masih ada sekitar 45 persen target PBB yang harus dikejar. Lantas, bagaimana upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk mempercepat pencapaian target PBB ini?

Penjabat Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sudah melakukan berbagai langkah untuk mempercepat pencapaian penerimaan PBB.

“Upaya akselerasi sudah dilakukan, termasuk jemput bola, diskon periodik, dan relaksasi seperti diskon dalam rangka HUT Kemerdekaan, dan lain-lain,” kata Agus Mulyadi, Senin (2/9).

Selain itu, Pj Walikota juga telah meminta Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) untuk melaksanakan upaya akselerasi lainnya guna mengoptimalkan realisasi penerimaan PBB.

Menurutnya, meskipun jatuh tempo adalah pada 30 September, masyarakat wajib pajak masih dapat melakukan pembayaran kewajiban PBB setelah tanggal tersebut, namun akan dikenakan denda administrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penentuan jatuh tempo pada 30 September dilakukan untuk mengukur sejauh mana pencapaian penerimaan PAD dari sektor PBB, serta untuk melakukan analisis dan evaluasi terhadap rencana perubahan pendapatan maupun belanja daerah.

Lantas, apakah hal ini akan berpengaruh pada rencana pendapatan dan belanja daerah di APBD-P 2024?

Agus Mulyadi menyatakan bahwa Pemkot masih berasumsi bahwa target penerimaan PAD sektor PBB untuk tahun 2024 akan tercapai.

“Kita akan melihat sampai Oktober. Jika pendapatan belum sesuai target, maka belanja-belanja akan kita sesuaikan dengan asumsi realisasi pendapatan yang dapat terkumpul hingga akhir tahun,” imbuhnya. (azs)

Tag
Share