Kamis, 07 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Monopsoni IP
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Senin , 02 Sep 2024 - 19:18
Monopsini IP-ilustrasi-
monopsoni ip oleh: mahnan marbawi* rasanya hampir semua manusia yang bernyawa di kolong langit ini, memiliki hubungan intim dengan google, facebook, amazon, microsoft, dan apple. bahkan bisa dikata tak bisa dipisahkan dengan platform global tersebut. konteks hubungan yang sangat-sangat personal tersebut, pun dilakukan dengan berbagai platform media sosial (medsos). tidak kurang 14 jenis platform medsos, digunakan di kolong jagat ini. mulai dari yang paling sering digunakan; whatsapp, instagram, youtube, facebook, tiktok, telegram, twitter, facebook messenger, line, tumblr, reddit, snapchat, linkedln, hingga pinterest. baca juga:lulusan untag terserap dunia kerja kalau dari kaca mata geo-ekonomi-politik, platform global tertentu, merepresentasikan kepentingan yang cendrung monopolistic. hingga tak segan jika kepentingan ekonomi-politik platform global terganggu, penggede negeri tempat asal platform tersebut ikut turun tangan. “ikut cawe-cawe,” kata politikus. di sisi lain alibaba, baidu, tencent, dan tiktok sedikit-banyak juga mencerminkan semangat ekspansionisme digital negeri “tirai bambu”. merangsek pasar global, meriwuki platform us. tak ubahnya bawang merah, ekosistem konsumsi informasi masyarakat berbasis medsos saat ini, berlapis-lapis. ada yang menggunakan platform mesin pencari, platform video, web browser, sistem operasi, serta berbagai aplikasi yang tertanam dalam gawai yang mereka gunakan. baca juga:dorong generasi muda jaga tradisi dan kesenian lokal seumpama penguasa tiran, platform digital bisa mengendalikan praktik bermedia. dalam arti mengarahkan, menjual data, mengawasi kecendrungan, untuk kepentingan pasar. terjadi dominasi platform global terhadap ekosistem informasi dan komunikasi warga dunia. termasuk warga dunia maya indonesia alias netizen. platform global mempraktikkan monopsoni sekaligus monopoli. menguasai pasar secara paripurna, mengarahkan perilaku pengguna sebagai data- bahan dasar, hingga menentukan produk akhir platform yang digunakan (teknologi, informasi, dan iklan) telah dikendalikan oleh pihak yang sama. coba saja perhatikan. google secara paripurna menguasai pangsa pasar teknologi mesin pencari (google search), platform video (youtube), web browser (chrome), dan system operasi mobile (android). meta mendominasi jagat medsos dengan mengoperasikan platform medsos terpopuler: facebook, instagram, dan whatsapp. baca juga:dana desa naik rp7 miliar lebih platform global ini, memaksa pengguna platform bertekuklutut. pengguna dipaksa berbisnis dengan ekosistem dan aturan yang telah diputuskan mereka secara arbitrer. pengguna tak bisa menolak. seperti kerbau dicocok hidung. mereka mengambil semua, karena mereka pemenang. pemenang mendominasi pasar dan menyerap surplus ekonomi yang porsinya terus membengkak. seperti pepatah dalam lagu group musik asal swedia, abba, the winnes takes it all, tahun 1980-an. menjurangi dan melebari ketimpangan antara penguasa pasar dan pelaku pasar lainnya. lihat saja peta belanja iklan digital di indonesia tahun 2023. iklan pencarian (32 persen/rp 15,5 triliun), iklan medsos (35 persen/rp 16,7 triliun), iklan video (14,8 persen/rp 10,9 triliun). sekali lagi, penguasanya adalah google dan meta. adakah pajak yang masuk? baca juga:tiga periode jadi anggota dprd jabar, bambang: ini kepercayaan dari rakyat yang harus dijaga tak hanya itu, mereka pun mengoprasikan teknologi periklanan digital yang sulit dihindari pelaku pasar lainnya. sebut saja dsp (demand side platform), ssp (supply side platform), ads servers, trading desk, web browser, analytics software provider, data provider. teknologi-teknologi ini melahirkan mode periklanan programatik. dimana perusahaan platform bertindak sebagai broker yang menjembatani hubungan antara pengiklan dan media. sebagai broker, ”diam-diam” -konon, mereka mengambil porsi bagi-hasil terbesar, diperkirakan sebesar 61-74 persen dari nilai transaksi iklan. herannya kita tetap saja bergantung kepada platform digital mengglobal tersebut. padahal platform digital yang digunakan di dunia maya tersebut dapat menanamkan, atau bahkan menggantikan, nilai-nilai dari tradisi konstitusional kita. baca juga:pembelajaran fungsional kendali atas ideologi, nilai-nilai dasar, mulia dan utama tersebut beralih dan hilang dari kita. hukum di dunia maya adalah –seperangkat kode – yang menggantikan konstitusi. ideologinya adalah data dan kode. kode dasar internet menerapkan serangkaian protokol yang disebut tcp/ip (transmission control protocol/internet protocol). protokol ini memungkinkan pertukaran data di antara jaringan yang saling terhubung. kode, atau arsitektur ini, menetapkan ketentuan-ketentuan tentang kehidupan di dunia maya. kode ini bisa menentukan seberapa mudah melindungi privasi, atau seberapa mudah menyensor ucapan. namun tak peduli terhadap pengguna data. kode hanya butuh dan membangun data. penerima dan pengguna data, tak akan pernah tahu isi data atau siapa pengirim bit data dalam kehidupan nyata. kode ini menentukan apakah akses ke informasi bersifat umum atau apakah informasi tersebut dibatasi zonanya. kode ini memengaruhi siapa yang melihat apa, atau apa yang dipantau. kode di ruang maya -cyber space ini, mengatur dunia nyata. baca juga:agus mulyadi resmikan museum topeng cirebon cyber space adalah ruang tanpa batas, tanpa teritori, yang tidak punya yuridiksi bahkan multi yuridiksi. selama bisa diakses oleh internet, disitulah yuridiksi tcp/ip berjalan. lalu di mana letak kedaulatan dunia maya kita? kedaulatan dalam arti menguasai (berkuasa penuh) untuk menjaga/ melindungi, mengawasi/sensor, mengadvokasi, mengintervensi, memperkuat, menggunakan/memanfaatkan ruang maya secara berkeadilan, transparan, dan akuntable untuk sebesar-besarnya kemanfaatan bangsa dan rakyat berdasarkan konstitusi. hal ini untuk melindungi kepentingan nasional dan warga. juga pemain lokal. kedaulatan untuk melindungi territorial maya warga dan bangsa. kedaulatan untuk menjaga dari serangan dan kejahatan cyber. menjaga dari monopsoni dan monopoli platform digital global. baca juga:gelar simposium kesehatan internasional, ugj peduli terhadap penyakit tidak menular internet adalah adiksi paling berbahaya. semakin tinggi ketergantungan terhadap internet, semakin rentan dan terbukanya ketahanan diri, jiwa, psikologi, ideologi dan kedaulatan. tak tersentuh yuridiksi dunia nyata. platform digital bisa menjadi swanggi gepeng - yang nyata. (kang marbawi, 010924) *penulis adalah kepala biro fasilitasi pimpinan, hubungan masyarakat, dan administrasi bpip
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 03 September 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
14 menit
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
1 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
1 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
1 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
1 jam
Berita Terpopuler
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
4 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
1 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
1 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
5 jam
Motor Listrik Savart S-1P Sukses Uji Ketahanan Sejauh 3.000 Km Jawa-Bali
Aneka Berita
6 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan