PKB-Golkar, Positif Usung Mohamad Luthfi dan Dia Ramayana
Mohamad Luthfi dan Dia Ramayana.-dokumen -tangkapan layar
CIREBON- Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada Kabupaten Cirebon pecah. PKB dan Golkar memilih mundur meninggalkan Partai Gerindra, Demokrat, dan PKS.
Mundurnya dua parpol tersebut membuka lahirnya poros ketiga. Bahkan, sudah ada pasangannya. Yakni Mohamad Luthfi dan Dia Ramayana.
Luthfi merupakan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon dari PKB, sementara Dia Ramayana merupakan Tenaga Ahli (TA) DPR RI dari Golkar. Majunya Luthfi membuat peta politik Pilbup Cirebon berubah.
BACA JUGA:Siswa SMA Santa Maria 1 Cirebon Raih Berbagai Kejuaraan
Terutama dengan munculnya tiga tokoh besar. Yakni mantan Bupati Drs Imron MAg, mantan Wakil Bupati Wahyu Tjiptaningsih atau Ayu, dan Luthfi sendiri. Pertarungan politik pun semakin memanas dengan kehadiran “tiga matahari” di kontestasi kali ini.
“Sudah deal koalisi PKB-Golkar. Kami keluar dari KIM dan membentuk koalisi baru. Kita mengusung Luthfi-Dia Ramayana."
"Ini hasil proses panjang saat injury time," ungkap Ketua Desk Pilkada Partai Golkar Kabupaten Cirebon Anton Maulana, Rabu 28 Agustus 2024.
BACA JUGA:Cakada Bakal Lalui 11 Proses Pemeriksaan, Dimulai Pukul 07.00- 17.00 WIB
Pasangan Luthfi-Dia Ramayana pun dipastikan akan mendaftar hari ini. Menurutnya, kader Golkar dan PKB di Kabupaten Cirebon siap menyukseskan pasangan ini agar bisa memenangkan pertarungan di Pilkada Kabupaten Cirebon.
“Kami optimis dengan semua keputusan tersebut. Tinggal, saat ini mempersiapkan pertarungan yang akan digelar tanggal 27 November 2024," terang Anton.
Anton menyampaikan, munculnya nama Dia Ramayana dari Partai Golkar merupakan dinamika politik yang terus berjalan. Sebelumnya, rekomendasi tersebut jatuh pada Teguh Rusiana Merdeka, kini berubah ke Dia Ramayana.
BACA JUGA:Dosen IPB Kolaborasi Pokdarwis di Desa Mundu, Garap Keterampilan Pengolahan Produk Mangrove
Ia juga membantah mundurnya Teguh Rusiana Merdeka yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cirebon akibat pergantian kepemimpinan partai bergambar pohon beringin di tingkat DPP.
“Dinamis saja, semula Mas Teguh, Mas Teguh mundur," ucapnya.