Biasa Pakai Jas dan Berdasi, Ada Kisah di Balik Batik 25 Tahun Syekh Panji Gumilang

Syekh Panji Gumilang bersama Dahlan Iskan di peringatan 25 tahun Mahad Al Zaytun.-istimewa-radar cirebon

BACA JUGA:Besok, SMK Al-Asy’ariyah Losari Buka Acara Job Fair, Kurangi Angka Pengangguran

Diantara sekian banyak tamu, rupanya hanya Dahlan Iskan yang menyadari perbedaan penampilan Syekh Panji Gumilang dan mengulasnya ketika menyampaikan kata sambutan.

“… (pakaian) batik (itu) ketika Al Zaytun didirikan. Baru 1 kali dipakai di Surabaya saat bertemu Tri Sutrisno. Belum pernah dipakai lagi, dan baru dipakai lagi hari ini,” katanya.

Dahlan Islam sempat berkelakar soal batik itu. Dia mengaku sempat mengelus dan memegangnya secara langsung, karena khawatir lapuk.

Sebab, batik tersebut tentu usianya sudah puluhan tahun dan baru dipakai resmi untuk kedua kalinya di acara peringatan 25 tahun Al Zaytun.

BACA JUGA:Imbau ASN Jadi Orang Tua Asuh

“Saya raba-raba batiknya khawatir sobek, karena sudah berumur 25 tahun,” seloroh Dahlan Iskan.

Di kesempatan itu, Dahlan Iskan juga sempat mengulas mengenai perjalanan Syekh Panji Gumilang yang sempat menjalani masa penahanan di Lapas Indramayu selama kurang lebih 1 tahun.

Meski mengalami cobaan selama itu, tetapi pemikirannya tetap untuk Indonesia. Bahkan melahirkan gagasan Remontada From Within “Kebangkitan dari Dalam Menuju Indonesia Gemilang”.

Remontada From Within merupakan gagasan bagaimana Indonesia 1.000 tahun yang akan datang. Hal tersebut menjadi pemikiran dari Syekh Panji Gumilang.

BACA JUGA:Pengirim Ribuan Miras Didenda Rp5 Juta

“Bagaimana orang yang disudutkan, disesatkan, dipojokkan, tapi memiliki pemikiran tentang Indonesia,” tuturnya. (yuda sanjaya)

Tag
Share