Polisi Kawal Long March Paslon Imron-Agus Daftar ke KPU
KAWAL LONG MARCH: Anggota kepolisian dari Polresta Cirebon mengawal long march massa pendukung pasangan calon Beriman (H Imron MAg serta H Agus Kurniawan Budiman) menuju KPU Kabupaten Cirebon.-cecep nacepi-radar cirebon
CIREBON - Situasi arus lalu lintas di depan Hutan Kota Sumber hingga depan kantor KPU Kabupaten Cirebon mendadak ramai, Selasa (27/8/2024).
Aktivitas jalan yang padat karena adanya pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Cirebon H Imron MAg serta H Agus Kurniawan Budiman yang hendak mendaftar ke KPU Kabupaten Cirebon.
Yang membuat macet, paslon dari partai PDI Perjuangan (PDIP) dan Nasdem itu melakukan long march dari Hutan Kota Sumber menuju kantor KPU Kabupaten Cirebon.
Bahkan, long march itu didampingi oleh ribuan simpatisan, kader, keluarga, dan pengurus dari partai pengusung serta pendukung paslon yang bernama Beriman itu.
BACA JUGA:Pemilih Disabilitas Diajak Cegah Potensi Pelanggaran Pilkada 2024
Paslon Beriman menaiki kereta kencana Paksi Naga Liman, diiringi massa dengan berjalan kaki. Ada juga yang naik mobil, becak, dan sepeda motor. Yel-yel dan teriakan massa pendukung menggema di sepanjang perjalanan menuju kantor KPU Kabupaten Cirebon. "Lanjutkan, lanjutkan, lanjutkan!" teriak massa yang mengiringi paslon tersebut.
Untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas dampak dari aksi long march para pendukung paslon Imron-Agus tersebut, Satlantas Polresta Cirebon telah menyiapkan skema buka-tutup jalur. Di setiap titik tersebut, dijaga 3 sampai 5 personel Polresta Cirebon.
Bahkan, ratusan petugas gabungan dari Polsek, Satlantas dan staf Polresta Cirebon telah siaga di setiap titik yang dilalui aksi long march massa paslon Beriman. Mulai dari titik pertama di Makam Mbah Kuwu Sangkan, perempatan Mountoya, depan kantor DPC PDIP, simpang Sumber, sekitar Taman Parkir Sumber, depan kantor KPU, hingga simpang one way Sumber.
Kasatlantas Polresta Cirebon, Kompol Mangku Anom Sutresno dengan anggotanya mengawal aksi long march. Ia melakukan rekayasa lalu lintas dengan melakukan buka-tutup jalur dengan mempertimbangkan kepadatan arus.
BACA JUGA:Hari Ini, Paslon Nina-Tobroni Daftar ke KPU
"Namanya ruang publik ya harus diperhatikan penggunaannya. Bukan hanya untuk kepentingan kelompok, tapi juga untuk kepentingan umum," kata Anom kepada Radar Cirebon.
Ia menjelaskan, untuk penutupan jalur di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Kenanga, tepatnya di depan Kantor KPU Kabupaten Cirebon, sifatnya insidentil, dengan melihat imbas dari rombongan long march yang melintas.
Terpantau Radar Cirebon, kepadatan hanya selang beberapa menit saja. Arus lalu lintas sempat dihentikan sementara, kemudian arus pun kembali normal.
"Jika rombongan massa di jalan tersebut membuat kepadatan lalu lintas, maka pihaknya akan menutup Jalan Kenanga. Sebaliknya, jika tidak sampai membuat kepadatan kendaraan, jalur Kenanga tidak akan ditutup. Tadi, bersyukur berjalan lancar," terangnya. (cep)