Belum Diperbaiki, Kian Amblas, Ditutup Seng
BELUM DIPERBAIKI: Kawasan pedestrian di bantaran Sungai Sukalila, Jalan Nelayan, Kota Cirebon, pada Rabu (21/8).-ADE AGUSTINA-RADAR CIREBON
Konstruksi pedestrian di bantaran Sungai Sukalila hingga kini belum diperbaiki. Kerusakan yang semakin parah kini hanya tertutup oleh seng.
Pantauan Radar Cirebon pada Rabu (21/8) menunjukkan bahwa pembatas sungai di pedestrian Jalan Nelayan semakin amblas.
Terlihat barisan selongsong kayu ditancapkan hingga dasar sungai untuk mencegah ambruknya konstruksi.
Namun, pondasi dan paving block tampak mengalami kerusakan yang tidak beraturan.
Kerusakan pada kawasan pedestrian ini terjadi secara bertahap.
Berawal dari retakan di area pejalan kaki, kini konstruksi semakin rapuh dan amblas.
Kawasan ini merupakan bagian dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Penataan Kotaku di Pesisir Panjunan dilakukan di RW 01 dan RW 10 Kelurahan Panjunan dengan anggaran sekitar Rp11 miliar secara multi-years.
Penataan meliputi peningkatan drainase, jembatan, pembuatan TPS 3R, IPAL komunal, pedestrian, ruang terbuka publik, serta pekerjaan proteksi kebakaran dan lainnya.
Pembangunan proyek ini juga mengakibatkan 148 bangunan rumah dan tempat usaha di bantaran Sungai Sukalila harus diratakan.
Meskipun demikian, warga terdampak diberikan dana kompensasi oleh Pemerintah Kota Cirebon dengan besaran yang bervariasi.
Mengacu pada Detail Engineering Design (DED), rencananya akan dibangun rumah susun di kawasan Pesisir Panjunan.
Rumah susun ini akan terdiri dari lima lantai, dengan satu lantai untuk area layanan dan empat lantai untuk hunian.
Terdapat dua blok dengan total kapasitas 80 unit hunian setara tipe rumah 21, serta rumah susun Blok 3 dengan kapasitas 40 hunian.