Wahid, Penjual Kupat Tahu yang Kini Jadi Anggota DPRD Kota Cirebon

Abdul Wahid Wahdini, penjual kupat tahu yang kini jadi anggota DPRD Kota Cirebon.-abdullah-radar cirebon

CIREBON- Sebanyak 35 orang dilantik menjadi anggota DPRD Kota Cirebon periode 2024-2029, Selasa (20/8/2024). Ada 12 wajah baru. Beberapa di antaranya sempat berbincang dengan Radar Cirebon usai dilantik. Seperti Abdul Wahid Wahdini, Subagja, Rizky Putri Mentari, dan Adlyan Fauzan Sumarna.

Dan, salah satu yang menjadi sorotan adalah Abdul Wahid Wahdini. Pria berusia 45 tahun ini adalah penjual kupat tahu di depan Pemakaman Majasem, Kota Cirebon. Mulai kemarin, ia resmi menjadi anggota DPRD Kota Cirebon untuk lima tahun ke depan.

Wahid- demikian biasa disapa- selama ini memang ulet berjualan kupat tahu bersama istrinya di warung yang sangat sederhana. Berbincang dengan Radar Cirebon usai pelantikan, Wahid menegaskan ia akan tetap mempertahankan warungnya. “Saya tidak meninggalkan warung. Istri tetap jualan nasi, jualan Kupat tahu di warung. Karena berangkat awalnya dari situ (warung),” kata Wahid.

Wahid bersyukur karena puncak perjalanan Pemilu 2024 ditandai dengan pelantikan dan sumpah janji yang disaksikan masyarakat Cirebon. “ini menjadi titik awal saya untuk memulai menjalankan tugas dan kewajiban sebagai anggota DPRD Kota Cirebon dari PKB,” kata Wahid.

BACA JUGA:Koalisi Pilkada Kota Cirebon, KCG Tersisa Tiga Partai

Mengenai perjalanan pada Pemilu 2024, ia mengaku turun langsung ke warga. Ia mendengarkan banyak aspirasi masyarakat, khususnya Dapil Kesambi. Ia mengatakan masih ada berbagai persoalan yang harus mendapat perhatian. Terutama soal pendidikan dan kesehatan.

Masih dari Dapil Kesambi, ada juga soaok Adlyan Fauzan Sumarna. Ia mengaku menjadi legislator karena ingin mengawal aspirasi masyarakat. Selama turun ke masyarakat saat pemilu lalu, Adlyan mengaku menerima banyak aspirasi. Misalnya soal UMKM dan potensi wirausaha.

Bicara demokrasi, kata Adlyan, berarti dari, oleh, dan untuk rakyat. “Jadi saya pembantu masyarakat. Ke depan bagaimana keinginan masyarakat terpenuhi. Itu yang harus saya kawal,” ujar anggota DPRD dari PAN itu.

Senada dikatakan Rizky Putri Mentari. Wakil rakyat dari Partai Nasdem ini berharap bisa mewakili warga Kota Cirebon, terutama dalam penyampaian aspirasi. “Dan tentu bisa mewujudkan apa yang diaspirakan warga Kota Cirebon,” ujarnya.

BACA JUGA:Pilkada Kota Cirebon, Edo-Farida Siap Daftar ke KPU

Putri- demikian biasa disapa- mengaku sudah mendapat pesan dari sang suami yang tak lain mantan anggota DPRD Kota Cirebon, Watid Sahriar. “Harus tulus mengabdi, mengutamakan warga daripada kepentingan pribadi. Itu pesan yang akan saya laksanakan,” ujarnya.

Putri juga menceritakan awal maju sebagai calon legislatif. Katanya, karena sering melihat berbagai persoalan di masyarakat. “Masyarakat tuh butuh sesuatu, tapi tidak tahu harus bagaimana. Oleh karena itu, melalui Dapil Harjamukti, semoga saya bisa membantu masyarakat. Ada persoalan rutilahu, kesehatan dan pendidikan yang ke depan harus dituntaskan,” terangnya.

Sementara Subagja, anggota DPRD dari PDI Perjuangan, menegaskan akan selalu membantu masyarakat. Salah satu perhatiannya adalah tentang tarif PDAM.

“Tarif PDAM yang mahal menjadi catatan saya. Tarif PDAM selama ini terlalu mahal. Satu KK bisa membayar air PDAM hingga Rp400 ribu,” tegas Subagja.

Tag
Share