Manajemen SUGBK Maksimalkan Revitalisasi Lapangan Jelang Indonesia Hadapi Australia

Pekerja melakukan perawatan media tanam saat revitalisasi rumput Field of Play atau FOP lapangan SUGBK di Jakarta. -ist-radar cirebon

Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (PPKGBK) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang mengelola kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, sedang berusaha keras meningkatkan kualitas layanan publik dengan standar internasional. Salah satunya dengan melakukan perawatan intensif pada rumput lapangan/field of play (FOP) Stadion Utama GBK (SUGBK) untuk mencapai kondisi optimal.

Seperti dikabarkan melalui pssi.org pada Kamis (15/8), Direktur Utama PPKGBK Rakhmadi A Kusumo mengatakan bahwa saat ini pekerjaan pemeliharaan lapangan SUGBK sedang berada dalam tahap maturasi rumput, setelah proses penggelaran rumput jenis Zoysia Matrella yang dimulai pada Juli 2024.

“Rumput di Stadion Utama GBK masih dalam tahap maturasi setelah pemasangan. Kami sebagai pengelola GBK telah melakukan upaya maksimal untuk memastikan rumput tumbuh kuat dan dalam kondisi terbaik,” kata Rakhmadi A Kusumo setelah tinjauan lapangan GBK bersama Sekjen PSSI Yunus Nusi.

Sekjen PSSI Yunus Nusi mengapresiasi upaya PPKGBK dalam perawatan rumput SUGBK menjelang pertandingan Indonesia melawan Australia pada 10 September mendatang.

BACA JUGA:Real Madrid Juara Piala Super Eropa Setelah Kalahkan Atalanta 2-0

"PSSI berterima kasih kepada PPKGBK yang berusaha maksimal memasang rumput terbaik menjelang pertandingan melawan Australia. Saya tadi cek kondisi rumput SUGBK dan ada perkembangan signifikan. Kami berharap rumput SUGBK siap untuk laga tersebut. Saya juga berharap agar berita tentang kondisi rumput dilaporkan dengan lebih bijak, karena banyak informasi di media sosial yang tidak sesuai dengan fakta. Mari kita dukung timnas dan PSSI dengan berita yang benar,” ujar Yunus Nusi.

Upaya peningkatan intensitas pekerjaan revitalisasi lapangan di SUGBK pada tahap perawatan ini berfokus pada percepatan adaptasi dan perataan permukaan rumput. Tim revitalisasi rumput GBK memindahkan rumput dari area nursery yang sudah berusia lebih dari satu tahun ke lapangan SUGBK.

Saat ini, pengelola SUGBK sedang menjalani tiga tahap perawatan, yaitu pemupukan intensif, proses rolling, verticut, dan top dressing untuk mencapai kerataan yang optimal, serta pengecekan dan uji fungsi teknis secara berkala.

“Kami yakin dengan perawatan intensif ini, rumput akan layak digunakan sesuai standar internasional. Namun, pada akhirnya kami sebagai pengelola akan mengikuti keputusan akhir terkait kelayakan rumput yang akan ditentukan oleh FIFA atau AFC Match Competition melalui final checking,” tambah Rakhmadi A Kusumo.

BACA JUGA:Dukung Program Pemerintah, Perkuat Industri Lokal, Epson Resmikan Pabrik Baru

Dalam setiap perkembangan dan hasil pekerjaan revitalisasi lapangan SUGBK, pengelola GBK juga berkoordinasi dengan lima unsur utama yaitu instansi pemerintah, konsultan/ahli, PSSI, media massa, dan masyarakat.

Dengan optimalisasi unsur-unsur ini sesuai dengan kompetensinya masing-masing, diharapkan proses revitalisasi lapangan dapat dipahami secara menyeluruh oleh semua pihak terkait.

“Sinergi antara kelima unsur tersebut dilakukan agar para pemangku kepentingan dapat memperoleh informasi yang utuh melalui kanal komunikasi yang tepat, mulai dari tahap perencanaan hingga pemilihan metode penanganan lapangan/FOP yang sesuai,” tutupnya.

PPKGBK sebagai BLU di bawah Kementerian Sekretariat Negara, saat ini sedang melakukan rangkaian revitalisasi lapangan SUGBK dari Juni hingga Oktober 2024 untuk meningkatkan kualitas layanan publik dan mendukung prestasi olahraga nasional di ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Tag
Share