Ternyata Begini Cara Mengendalikan Populasi Hewan dengan Sterilisasi

Praktisi dan dokter hewan, drh Dyah Komala Laksmi melakukan pengecekan kondisi hewan sebelum dilakukan sterilisasi.-apridista siti ramdhani-radar cirebon

CIREBON- Sterilisasi pada hewan kerap dilakukan untuk mengendalikan populasi hewan yang over populasi. Tak sedikit pemilik hewan peliharaan yang melakukan sterilisasi pada hewan kesayangannya.

Praktisi dan dokter hewan, drh Dyah Komala Laksmi mengatakan sterilisasi adalah tindakan mengoperasi hewan untuk mengambil organ reproduksinya agar tidak mempunyai keturunan.

Ia mengatakan banyak orang yang salah mengartikan bahwa sterilisasi berlaku untuk hewan betina dan jantan. “Berbeda dengan hewan betina, tindakan operasi pengambilan organ reproduksi pada hewan jantan dinamakan kastrasi,” jelasnya kepada Radar Cirebon, kemarin.

Dalam kastrasi pada hewan jantan, pengangkatan organ reproduksi bisa dilakukan sebagian ataupun sepenuhnya. Pada operasi ini, testis yang berfungsi sebagai pabrik sperma hewan akan diangkat agar tidak bisa menghasilkan sperma untuk membuahi indung telur (ovarium) di saluran reproduksi betina.

BACA JUGA:Jenderal Agus Jadi Panglima TNI, Kini Lengkap Formasi “Geng Solo”

Pada betina, sterilisasi juga bisa dilakukan tergantung keinginan dari pemilik hewan. Apakah tujuannya agar hewan tidak memiliki anak atau hanya mengendalikan birahi hewan. Ada beberapa jenis sterilisasi pada hewan betina. Yakni Panhisterektomi, yakni suatu tindakan operasi pengambilan seluruh bagian dari rahim dan ovarium sehingga hewan tidak akan bisa memiliki anak dan tak bisa birahi.

Sedangkan ovarektomi adalah pengangkatan organ ovarium dari hewan betina. “Dengan sterilisasi ini dapat mengontrol jumlah individu baru yang dilahirkan," terangnya.

Untuk dapat melakukan sterilisasi, hewan disarankan berusia di atas enam bulan dengan berat minimal 2 Kg. Hal ini bertujuan agar proses operasi tidak sulit. Hewan juga diharuskan dalam kondisi sehat. Sebelum melakukan operasi, hewan harus dalam keadaan puasa makan dan minum selama 6-8 jam.

Proses sterilisasi pada kucing biasanya berlangsung selama 30-40 menit. “Biasanya kami sarankan agar kucing menginap agar memastikan kucing benar-benar puasa terlebih dahulu sebelum dilakukan tindakan pada kucing," jelasnya.

BACA JUGA:Juara 1 Duta Baca dari IPB Cirebon

Untuk masa recovery kastrasi biasanya akan berlangsung selama lima hari. Sedangkan untuk sterilisasi biasanya proses recovery akan berlangsung selama 10-14 hari. Hal ini tentu bergantung pada keaktifan hewan tersebut. Di masa recovery ini hewan juga dianjurkan untuk lebih banyak makan makanan yang berprotein tinggi dan mengonsumsi makanan khusus kucing steril agar pasca sterilisasi tidak overweight. “Usai sterilisasi maupun kastrasi, sebaiknya batasi kebutuhan makan hewan agar tidak overweight," sarannya.

Sementara itu, tindakan sterilisasi pada kucing kampung tentu bisa dilakukan secara masal jika suatu kota dianggap memiliki jumlah kucing yang over populasi.

Namun sebelum melakukan hal tersebut harus dipastikan ada data yang pasti akan jumlah kucing liar melalui penelitian dan survey resmi yang dilakukan. “Hingga saa ini Cirebon tidak masuk dalam salah satu kota yang memerlukan sterilisasi masal," pungkas drh Dyah Komala Laksmi. (apr)

Tag
Share