Tetap Bertahan Jadi Direktur, Bambang : Ada 4 Permasalahan di RSUD Arjawinangun
Dirut RSUD Arjawinangun dr Bambang Sumardi.-dokumen -tangkapan layar
CIREBON- RSUD Arjawinangun sedang tak baik-baik saja.
Ada sejumlah persoalan yang harus diselesaikan. Karena itu, pengajuan pengunduran diri dr Bambang Sumardi ditolak. Pemkab Cirebon meminta Bambang bertahan dan menyesalaikan berbagai persoalan yang ada.
Kepastian Bambang tak jadi mundur setelah melakukan pertemuan langsung dengan Pj Bupati Cirebon Drs Wahyu Mijaya SH MSi dan Sekda Dr Hilmy Rivai MA. Kepada Radar Cirebon, Bambang membenarkan hal tersebut.
BACA JUGA:Kabupaten Cirebon Kekurangan Dokter Spesialis, IDI Bantah Mundur Masal
Bambang mengatakan ia diminta tetap bertahan. Sebab, persoalan di RSUD Arjawinangun sangat kompleks.
“Ya gak jadi mundur karena pemerintah daerah mempertimbangkan banyak hal," kata Bambang kepada Radar Cirebon di RSUD Arjawinangun, Sabtu 3 Agustus 2024
Ia kemudian menjabarkan empat permasalahan di RSUD Arjawinangun.
BACA JUGA:Kegiatan Semaan Alquran Triwulanan di Majelis Hamalah Alquran Nusantara
Yang pertama kenaikan tarif sesuai Perda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) yang belum tersosialisasi dengan baik di masyarakat. Kedua, habisnya Dana PBI Kabupaten Cirebon (UHC).
Ketiga, peraturan BPJS Kesehatan tentang KRIS (Kelas Rawat Inap Standar) yang mengatur pengurangan tempat tidur. Kemudian problem yang keempat adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk dokter spesialis dan sub dokter spesialis.
BACA JUGA:10 Juta Bendera Merah Putih Dibagikan Gratis
“Harus kita akui di RSUD Arjawinangun kekurangan SDM," terang Bambang.
Saat ini RSUD Arjawinangun mempunyai 38 dokter spesialis. Jika digabung dengan dokter pihak luar, totalnya 43 dokter.
"Kami juga tidak menampik, ada beberapa dokter spesialis yang minta keluar karena kecilnya remunerasi. Mereka memilih pindah ke rumah sakit swasta," ungkapnya.