Gerakan Melak Beu! untuk Ketahanan Pangan dan Kendalikan Inflasi
Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat meluncurkan gerakan Melak Beu! yang dinisiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Selasa (30/7).-ist-radar cirebon
Pemerintah Kabupaten Kuningan mengajak warganya memanfaatkan setiap jengkal lahan pekarangan rumahnya untuk ditanami berbagai macam sayuran dalam program yang diberi nama Melak Beu!. Cara ini selain dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan masyarakat, juga diyakini bisa menjadi solusi pengendali inflasi.
Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat meluncurkan gerakan Melak Beu! di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Selasa (30/7). Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian membagikan 14.000 bibit cabai, bunga kol, tomat hingga terong kepada setiap keluarga di setiap desa se-Kecamatan Kramatmulya.
"Kita manfaatkan setiap jengkal lahan pekarangan sebagai sumber pangan yang berkelanjutan seperti cabai, terong, selada, bunga kol dan lainnya. Setidaknya tanaman sayur tersebut bisa kita manfaatkan untuk kebutuhan pangan sehari-hari, misalkan ingin bikin sambal tinggal petik cabai di pekarangan, atau sayuran kembang kol dibuat capcay, kangkung ditumis dan lainnya sebagai lauk, sehingga kita tidak perlu repot beli ke pasar. Saya yakin ketika semua warga masyarakat menerapkan cara ini, maka angka inflasi di Kabupaten Kuningan bisa terkendali," ujar Iip.
Iip mencontohkan kondisi saat ini di mana harga cabai rawit sedang tinggi, maka warga Kuningan tidak perlu uring-uringan karena bisa mendapatkannya secara mudah dan murah dari pekarangan rumahnya sendiri. Bahkan, ketika hasil tanaman cabainya melimpah bisa dijual ke pasar sehingga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan untuk keluarganya.
BACA JUGA:Hari Ini, Kuningan Miliki Plh Sekda
"Ini sudah dibuktikan oleh warga Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, yang sudah sejak empat tahun ini memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya ditanami berbagai macam sayuran. Selain bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarganya, ternyata dari kegiatan bercocok tanam di pekarangan ini ada yang sampai bisa menyimpan dana untuk kas RT. Ini bermanfaat ketika ada warga yang sakit atau meninggal, akan dibantu dari kas RT tersebut," ujar Iip didampingi Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Wahyu Hidayah.
Iip menambahkan, program Melak Beu! yang dicanangkan di Kecamatan Kramatmulya ini juga berlaku di seluruh kecamatan di Kabupaten Kuningan. Tak hanya itu, Iip menegaskan, gerakan menanam sayuran di pekarangan juga wajib diterapkan di seluruh dinas lingkup Pemkab Kuningan.
"Dengan adanya tanaman sayuran dalam polibag di sekitar kantor SKPD, kecamatan dan desa/kelurahan se-Kabupaten Kuningan, diharapkan dapat mendorong bertambahnya produksi dan produktivitas sayuran di Kabupaten Kuningan. Kondisi ini nanti akan membantu pemenuhan kebutuhan sayuran minimal bagi keluarga pegawai, sehingga secara langsung akan dapat mewujudkan ketahanan pangan dan terkendalinya inflasi," ujarnya.
Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Wahyu Hidayah menambahkan, untuk keberhasilan program Melak Beu! ini pihaknya mengerahkan para penyuluh pertanian untuk memberikan edukasi dan pelatihan tentang bercocok tanam yang baik dan benar kepada masyarakat. Mulai dari pembuatan media tanam, penyemaian, pemilihan bibit hingga pemupukan dan perawatannya sehingga menghasilkan tanaman sayuran yang sehat dan subur.
BACA JUGA:Tuntaskan Penyusunan Haluan Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan
"Jika saat ini bibit tanaman kita bagikan secara gratis, diharapkan ke depannya pemenuhan bibit ini bisa dilakukan oleh pemerintah desa masing-masing atau bahkan secara swadaya oleh masyarakat sendiri. Nanti akan ada pendampingan dari petugas penyuluh pertanian akan mengajarkan bagaimana bercocok tanam yang baik dan benar," imbuh Wahyu. (ags)