Seleksi Akpol Hapus Kuota Khusus dan Rekpro
Asisten Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri Irjen Dedi Prasetyo menyabutkan bahwa penghapusan jalur kuota khusus dan rekpro seleksi Akpol didasari oleh masukan dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Akpol Irjen Krisno Halomoan Siregar.-ist-radar cirebon
Irjen Dedi Prasetyo, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri), mengungkapkan bahwa kuota khusus dan rekrutmen proaktif (rekpro) dalam seleksi tingkat pusat Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2024 telah dihapus. Penghapusan ini bertujuan untuk melahirkan taruna-taruna yang benar-benar mampu menjalani proses pendidikan dan pelatihan di Akpol.
Dalam siaran persnya, Dedi menjelaskan bahwa penghapusan tersebut menghilangkan dikotomi jalur rekpro, jalur reguler, dan jalur kuota khusus, sehingga semua calon taruna tunduk pada prinsip egaliter, kesetaraan, dan kesamaan.
"Tahun ini tidak dilakukan dikotomi lagi, atau friksi-friksi jalur rekpro, jalur reguler, jalur kuota khusus. Saya sampaikan dan saya tegaskan tidak ada lagi untuk tahun 2024. Semua berlaku egaliter, semua berlaku equal dan semua berlaku sederajat, sama semuanya," katanya, kemarin (29/7).
Irjen Dedi menekankan bahwa hal ini harus dipahami oleh para taruna, orang tua, dan jajaran SSDM Polri di tingkat polda. "Tidak ada yang 'saya rekpro, saya harus masuk', tidak ada. Tidak ada yang 'saya kuota khusus, saya harus masuk', tidak ada. 'Saya reguler, saya harus masuk' juga tidak ada. Semua berlaku egaliter, semua berlaku sama," kata Dedi.
BACA JUGA:PT Samudera Luas Paramacitra Hadir di Inamarine 2024
Lebih lanjut dijelaskannya, penghapusan jalur kuota khusus dan rekpro didasari oleh masukan dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Akpol Irjen Krisno Halomoan Siregar, yang secara aktif memberikan masukan dan berinteraksi dengan para taruna.
"Kami terus melakukan evaluasi terhadap rekrutmen-rekrutmen yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Masukan dari Gubernur Akpol yang tiap saat berinteraksi dengan para taruna, masukan dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal," ujar mantan Kapolda Kalimantan Tengah ini.
Dedi menegaskan bahwa hanya calon taruna terbaik yang akan diterima di Akpol, dengan tujuan menghindari insiden-insiden dimana taruna tidak mampu menyelesaikan proses pendidikan dan pelatihan dengan baik.
Irjen Dedi menyatakan bahwa rekrutmen ke depan akan menitikberatkan pada zero accident, di mana calon taruna yang diterima di Akpol harus memiliki kualitas serta kondisi fisik yang mampu menjalani pendidikan, latihan, dan proses integrasi di Akpol tanpa mengalami gangguan kesehatan yang serius. Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan integritas para taruna yang akan menjadi bagian dari institusi kepolisian di masa depan. (jpnn)