Pahlawan Dalam Perspektif Islam

Ilustrari pahlawan.-istimewa-

Oleh Imam Nur Suharno*

BANGSA Indonesia akan kembali memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia.

Peringatan ini mengingatkan akan jasa para pejuang (pahlawan) yang telah berjuang dengan mengerahkan segenap potensi bahkan rela mengorbankan jiwanya untuk meraih kemerdekaan. 

Spirit perjuangan dan pengorbanan para pahlawan hendaknya menjadi semangat seluruh anak bangsa untuk membangun Indonesia, apapun profesi dan latarbelakangnya.

BACA JUGA:Heboh Dana Partisipasi SMAN 1 Cirebon, Ini Dalih Komite Sekolah

Semangat kepahlawanan ini dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam perspektif Islam, pahlawan dapat dimaknai sebagai orang Islam yang berjuang menegakkan kebenaran (al-haq) demi memperoleh ridha Allah semata.

Kredo dan doktrinnya ialah limardhatillah wa li i’lai kalimatillah hiya l-‘ulya. Kata kuncinya, kebenaran dan ridha-Nya. 

Kebenaran adalah segala sesuatu (baik berupa perintah maupun larangan) yang datang dari Allah melalui ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW (wama atakum al-Rasulu fakhuzuhu wama nahakum ‘anhu fantahu).

Pahlawan dalam perspektif Islam harus memiliki koridor dan konteks memperjuangkan kebenaran dan menjunjung nilai luhur Islam sebagai agama yang benar.

BACA JUGA:Heboh Dana Partisipasi SMAN 1 Cirebon, Diungkap oleh Anggota DPR RI

Dalam konteks makro, pahlawan Islam ialah orang Islam yang berjuang membela Tanah Air dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara dari penindasan dan penjajahan.

Disebut pahlawan pasti memiliki kontribusi atau jasa besar bagi orang lain, karena semua ajaran dalam Islam memiliki implikasi positif bagi orang lain, dan untuk semesta alam (semua makhluk hidup), sebagaimana sabda Nabi SAW, khair al-nas anfa’uhum li al-nas dan firman Allah, wama arsalnaka illa rahmatan li al-‘alamin.

Berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan banyak disebutkan dalam Alquran, antara lain dalam QS al-Baqarah [2] ayat 193; QS al-Anfal [8] ayat 39); dan QS an-Nisa [4] ayat 75.

Sebenarnya pahlawan itu tidak mati, karena jasanya selalu dikenang, kebaikannya tertabur dalam jiwa umat, tak pernah sirna untuk dikenang dan didoakan. Meski secara lahiriyah sudah tiada (QS al-Baqarah [2]: 154).

Tag
Share