Spirit Tahun Baru Hijriah
ilustrasi--
BACA JUGA:Eti Unggul Telak pada Pemilu Awal di Kelurahan Sukapura Kota Cirebon
Seperti kasus yang baru-baru ini terjadi, seorang Istri yang berprofesi sebagai Polwan di Mojokerto tega membakar suaminya yang juga berprofesi sebagai Polisi, motif pembakaran tersebut diduga akibat suaminya yang kecanduan bermain judi online.
Jika merujuk pada aturan yang ada, judi memang sedari dulu adalah tindakan kriminal yang bertentangan dengan hukum. Misalnya Undang-undang nomor 7 Tahun 1974 pasal 1 menyebut bahwa semua tindakan perjudian adalahsebuah kejahatan, hal itu juga sangat tegas dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 219 “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Khamar dan Judi. Katakanlah : Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.”
Masalah ini menurut penulis tidak dapat diatasi hanya dengan imbauan semata, tetapi perlu tindakan lanjut berupa regulasi yang jelas dan hukuman yang tepat bagi para pelaku.
Pemerintah dan tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama, harus berkolaborasi menjadi benteng yang kokoh agar perilaku judi online dapat dihentikan.
BACA JUGA:Putusan Sidang Praperadilan Pegi Setiawan, Hakim Tegaskan Objektif
Pemerintah memiliki kekuasaan untuk menghapus dan memblokir semua situs judi online, meskipun memang sudah ada tindakan pemblokiran situs dari Kominfo dan Polri, namun tindakan ini perlu konsistensi dan tranparan dilakukan kepada publik.
Tokoh masyarakat dan agama dapat berperan dengan membantu pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online di semua elemen termaksud di intitusi pendidikan, sebagai langkah preventif menghindarkan generasi muda dari bahaya judi.
Oleh sebab itu, bangsa yang besar ini harus sesegera mungkin hijrah TSP (Teologis, Sosiologis, Psikologis). Secara teologis, momentum tahun baru Islam harus menjadi spirit untuk terus mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah.
Secara Sosiologis, tahun baru Islam harus menjadi ruang memperbaiki dan memperkuat persaudaraan baik sesama muslim maupun sesama anak bangsa. Dan terakhir, umat Islam harus hijrah Psikologis yaitu dengan mengarahkan segala pikiran,sikap dan tindakannya ke arah yang lebih produktif, kreatif dan inovatif.
BACA JUGA:Kemeriahan Hari Jadi Cirebon di RW 15 Kalijaga, Suhendrik Hadir dan Bacakan Puisi Cirebon Asyik
Bukankah bang H. Rhoma Irama telah mengingatkan kita semua tentang bahaya judi? Bahwa: judi menjanjikan kemenangan, judi menjanjikan kekayaan. Bohong, kalaupun kau menang itu awal kekalahan. Bohong, kalaupun kau kaya itu awal dari kemiskinan. Judi, meracuni kehidupan. Judi, meracuni keimanan. (*)
*Penulis adalah Ketua Madani Private Learning