Kamis, 07 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Ekonomi Sekuler Berdampak Immoral
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Rabu , 03 Jul 2024 - 17:36
ilustrasi--
ekonomi sekuler berdampak immoral mukhammad alwani* fenomena perilaku immoral di tengah masyarakat kini kian meresahkan. perampokan berujung pembunuhan, bullying berujung kematian, pergaulan bebas melahirkan penyakit menular seksual, pencabulan terhadap darah daging sendiri dan aneka rupa perilaku immoral lainnya yang kian tidak bisa diterima nalar. namun faktanya semua ini memang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita tanpa memandang apakah dia dari kelas ekonomi menengah ke atas atau dari kelas ekonomi menengah ke bawah. kisah pilu nenek tarimah di makassar yang dirampok hingga mati terbunuh di dalam rumahnya sendiri oleh pasangan kekasih yang masih terhitung sebagai cucu korban, alasan pelaku membunuh untuk membeli sepatu seharga rp800.000 sangat tidak sebanding. baca juga:dorong tingkatkan produksi padi secara pendidikan, keduanya bukanlah orang yang benar-benar buta dengan hukum yang berlaku di negeri ini. mereka tahu bahwa menghilangkan nyawa orang adalah tindakan pidana, namun bisa seberani itu melawan nalar mereka sendiri hanya karena alasan gaya hidup. pertanyaannya adalah apakah tidak mungkin ada hal besar lain yang membuat mereka terdorong untuk membunuh? kisah pilu lain datang dari seorang ibu di tangsel yang merekam pencabulan yang dia lakukan dengan anak kandungnya sendiri. ada juga kisah tragis yang datang dari sepasang suami istri yang berprofesi sebagai polisi di jawa timur. sang istri berani membakar hidup-hidup suaminya dalam posisi tangan terborgol. motif yang terungkap karena sang polwan merasa jengah setelah mengetahui bahwa si suami telah menghabiskan gajinya hanya untuk judi online. sang suami yang dilarikan ke rs oleh istrinya sendiri akhirnya meregang nyawa setelah hampir 96 persen tubuhnya mengalami luka bakar. baca juga:empat jamaah haji meninggal motif yang tidak jauh-jauh dari faktor ekonomi atau dorongan penghidupan yang lebih layak atau mungkin sebatas status sosial masih dominan dalam perilaku immoral yang terjadi. namun sebenarnya ini adalah efek domino dari akibat penerapan sistem kapitalisme sekulerisme di segala bidang khususnya di bidang ekonomi. ekonomi sekuler adalah biang kerok utama dekadensi moral di tengah masyarakat hari ini. ekonomi sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan menjebak orang untuk hanya memikirkan materi semata tanpa memikirkan hal lain, sehingga lupa bahwa kita hidup di dunia untuk kehidupan akhirat yang lebih baik. jangankan dampak kerusakan pada tatanan bermasyarakat dan bernegara, sedangkan dampak buruk atas dirinya sendiri tidak lagi dipedulikan. dekadensi moral ini benar-benar terjadi secara masif. secara personal, kita bisa mengukur seseorang apakah menerapkan ekonomi yang tidak meninggalkan agama dari bagaimana dia mengaitkan setiap tingkah lakunya dengan aturan tuhan. baca juga:perwira siswa seskoad kkl di bpn indramayu jika ia menerapkan ekonomi sekuler dalam kehidupannya maka yang ia pedulikan hanyalah keuntungan materi semata tanpa peduli bagaimana jalan yang dia tempuh dalammendapatkan keuntungan tersebut. adapun dalam ekonomi islam pengelolaan harta bukan hanya sebatas bagaimana memperoleh harta secara halal namun juga bagaimana seseorang menggunakan, menyimpan dan membelanjakan hartanya turut di atur. baik dalam perkara bagaimana memperoleh harta tersebut ataupun bagaimana cara mengelola harta tersebut, semuanya harus dengan cara yang halal dan baik (ma’ruf). termasuk dalam kategori baik di sini adalah tidak mendzalimi diri sendiri apalagi sampai mengambil hak orang lain. orientasi materi yang mengalir dalam darah ekonomi sekuler lah yang pelan-pelan mengikis nilai kemanusiaan dalam diri manusia hari ini. baca juga:muncul baliho pasangan niat kenyataan lain hari ini adalah bagaimana sulitnya memperoleh harta juga hampir sama sulitnya dengan bagaimana mengelolanya. susah payah memperoleh harta namun tidak dipergunakan dengan baik salah satunya karena terjebak pemikiran instant untuk memperbanyak lagi harta tersebut (judi online) atau membeli barang branded di luar kemampuan hanya sebatas untuk mendapatkan status sosial tinggi dalam pergaulan (gaya hidup hedon). inilah dampak nyata ekonomi sekuler yaitu orang digiring untuk berpikir bagaimana dengan modal sekecil-kecilnya bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat dengan menghalalkan segala cara. dalam level bernegara, dampak penerapan ekonomi sekuler lebih terasa akibatnya. ekonomi sekuler menganggap bahwa negara tidak memiliki kewajiban penuh atas pelayanan terhadap rakyatnya. sebaliknya dalam ekonomi islam tidak demikian. baca juga:caleg terpilih maju pilkada harus mundur dalam ekonomi islam, ruh pelayanan negara adalah ri’ayah asy-syu’un al-ummah (pengurusan urusan rakyat). negara tidak dalam posisi mencari keuntungan sebesar-besarnya atas pelayanan kepada rakyatnya, namun sebaliknya negara lah yang memberikan fasilitas hidup kepada rakyatnya seperti pendidikan, keamanan dan kesehatan yang memadai secara cuma-cuma. negara juga memiliki kewajiban menciptakan lapangan kerja yang kondusif sehingga mendorong banyak orang untuk bisa produktif dalam memperoleh harta yang halal dan ma’ruf. jadi permasalahan dekadensi moral ini tidak akan selesai jika perbaikannya tidak dilakukan secara sistemik dalam level negara. kita hidup di negara yang beragama bukan di negara tanpa tuhan, ketuhanan yang maha esa. dalam islam, jelas sekali telah diperingatkan bahwa kerusakan akan terus menerus terjadi saat kemaksiatan dibiarkan. baca juga:soal pilkada kota cirebon 2024, ppp belum tentukan sikap alquran telah memperingatkan tentang ma’isyatan danka yaitu kehidupan yang tertekan, sengsara, dan dada merasa sempit karena berpaling dari peringatan agama. pelanggaran atas agama di tengah masyarakat akan mengundang kerusakan-kerusakan lainnya. bahkan umat manusia telah diperingatkan bahwa dampak dari pembiaran atas kemaksiatan yang terjadi tidak hanya akan memberikan dampak buruk bagi si pelaku, tapi semua terlaknat karena ikut serta dalam pembiaran aktivitas pelanggaran tersebut. (*) *penulis adalah mahasiswa pascasarjana iain syekh nurjati cirebon
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 04 Juli 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
1 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
2 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
2 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
2 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
2 jam
Berita Terpopuler
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
6 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
2 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
2 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
6 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
2 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan