Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Sistem Zonasi Penghambat Prestasi Siswa
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Minggu , 23 Jun 2024 - 19:35
ilustrasi--
sistem zonasi penghambat prestasi siswa oleh: sukanda subrata* hampir sepuluh tahun sistem ppdb (penerimaan peserta didik baru) bagi smp atau sma menggunakan empat jalur. pertama jalur anak guru anggota pgri (asn/pppk ). dengan mengantongi rekomendasi ketua pgri setempat anak guru ini bisa masuk sekolah negeri terdekat tanpa khawatir digeser peserta lain. kedua, jalur prestasi. jika siswa mempunyai prestasi akademik maupun non akamdemik (olahraga, seni, dsb) tingkat kabupaten yang dibuktikan dengan piagam atau piala, bisa diterima di sekolah pilihannya. baca juga:pilkada dan korupsi ketiga jalur afirmasi. jalur ini diperuntukan bagi siswa kategori miskin yang memiliki kartu sakti pemberian dari pemerintah seperti kip (kartu indonesia pintar), pkh (program keluarga harapan), dan keempat jalur zonasi. dari keempat jalur tersebut yang menimbulkan gejolak di masyarakat adalah jalur afirmasi dan jalur zonasi. jalur afirmasi misalnya banyak warga yang mendadak meminta dibuatkan kartu kip atau pkh kepada pemerintah desa. dengan kondisi seperti ini, mustahil desa bisa memenuhinya karena proses pembuatan kartu kartu tersebut harus mengajukan dulu ke dinas terkait, kemudian disurvei, diverifikasi, dan divalidasi oleh pihak dinas. jika sudak fiks, tinggal cetak kartu. sedangkan pelaksanaan ppdb di sekolah negeri waktunya mepet sekitar seminggu. baca juga:h yainuri siap jadikan cirebon kota bermartabat dan berwibawa namun yang namanya masyarakat, tidak mau tahu. pokonya harus memiliki kartu tersebut agar anaknya diterima di sekolah negeri pilihannya. jadi kebagian report juga pemerintahan desa. salah sendiri mengapa tidak teliti ketika pengajuan kartu kartu tersebut. kadang salah sasaran orang yang sudah kaya mempunyai kartu. sebaliknya yang miskin tidak punya kartu itu. ini kan sudah keluar dari rel keadilan di masyarakat. begitu juga dengan sistem zonasi, tak kalah kacaunya dengan jalur lain. sering terjadi, siswa yang rumah orang tuanya berjarak cuma ratusan meter dari sekolah tujuan (negeri) tiba-tiba kalah oleh siswa yang rumahnya lebih jauh, seperti luar kecamatan, bahkan kabupaten. baca juga:pembentukan kabupaten cirebon timur, fctm berharap presiden terpilih cabut moratorium pemekaran keanehan ini karena terjadi adanya praktik manipulasi data yang sebenarnya. ternyata orang tua siswa yang rumahnya jauh dari sekolah tujuan, sebelumnya telah memindahkan anaknya ke keluarga orang lain secara administrasi yang rumahnya dekat dengan sekolah tujuan. jadi boleh dibilang dompleng kk (kartu keluarga) ke kk orang lain. kecurangan ini harus di-cut jika ingin menegakan keadilan. dinas kependudukan dan catatan sipil harus pakai otak melihat kejanggalan tersebut. tidak mungkin anak usia smp pindah sendiri tanpa diikuti kepindahan orang tuanya, apalagi dengan alasan semu. pasti oknum pegawai dinas kependudukan dan catatan sipil lihatnya duit. apalagi prosentasi jalur zonasi ini besar, sekitar 50 persen. mengapa penulis berani memberi judul sistem zonasi menghambat prestasi siswa, ya karena banyak siswa pintar cerdas yang gagal di sekolah negeri gara-gara rumahnya jauh dari sekolah. baca juga:masuk sidang praperadilan: menguji status tersangka pegi dalam kasus vina dan eky betapa kecewanya siswa dan orang tuanya oleh sisitem zonasi. sedangkan orang tuanya ini tergolong miskin yang mengharapkan anaknya masuk sekolah negeri yang gratis dan fasilitas lengkap. memang di sekolah negeri juga ada keuangan dalam bentuk daftar ulang kenaikan kelas, study tour yang memberatkan. ketika siswa yang pandai dan cerdas bersekolah di sekolah swasta, sangat disayangkan. kita tahulah sekolah swasta yang di luar kota mayoritas sdm dan sarana prasarananya kurang memadai, siswa kurang semangat belajar. ditambah lagi ada biaya bulanan wajib dan biaya biaya lainnya. jadi bersekolah swasta bagi anak yang pandai menjadi dilema tersendiri. baca juga:yuningsih kaget, spanduk gambarnya dan suharso menyebar dan ini harus dibenahi sistem ppdb secara menyeluruh. kita berharap sistem ppdb ini kembali ke sistem yang lalu ,di mana sudah terbukti berhasil dan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. sistem hasil ujian asli siswa merupakan sistem yang mampu mengakomodir siswa. siswa bebas memilih sekolah yang diinginkan dengan bermodalkan nilai hasil uujian asli. sekolah penerima tinggal menentukan passing grade. secara alami siswa baru yang nilainya di bawah passing grade akan gugur. dengan penuh kesadaran legowo bisa memilih sekolah lain. tanpa ribet memaksakan kehendak meski berbenturan dengan aturan ppdb. baca juga:gerindra dan pks siap berkolaborasi jelang pilkada 2024 mengapa kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi tidak mengakui keunggulan sistem lama. mengapa memaksakan sistem baru yang selalu menimbulkan polemik ini. hanya demi ambisi tercatat dalam sejarah pendidikan di indonesia bahwa tahun sekian sistem ppdb seperti ini (jalur anak guru, prsetasi, afirmasi dan zonasi). buat apa kita berhasil atas impian impian kita jika orang lain dibuat kecewa, kesal, sakit hati, dan patah semangat untuk belajar. padahal mereka adalah aset bangsa yang berpotensi untuk membesarkan bangsanya. semoga ppdb kali ini lebih baik dari sebelumnya. jauh dari perilaku curang, koruptif, dan diskrimanatif para panitia. (*) *penulis lepas cirebon
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 24 Juni 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
6 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
6 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
7 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
7 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
7 jam
Berita Terpopuler
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
7 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
10 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
7 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
6 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
11 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan