Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Berkurban Bukti Kesyukuran
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Senin , 10 Jun 2024 - 17:15
ilustrasi--
berkurban bukti kesyukuran oleh: h imam nur suharno* hari raya idul kurban segera tiba. momen idul kurban hendaknya dijadikan sarana untuk mengecas kembali semangat berkurban sebagai bukti kepedulian sosial. terlebih lebih ketika kondisi perekonomian masyarakat yang sedang tidak baik-baik saja. dalam alquran surah al-kautsar (108) ayat 1-2 ditegaskan bahwa, setelah disebutkan kenikmatan yang besar, allah memerintahkan kepada hamba-nya untuk mendirikan shalat dan berkurban sebagai bukti rasa syukur atas nikmat-nikmat itu. hal ini ditegaskan pula dalam surah al-hajj (22) ayat 34. baca juga:angka perceraian kembali naik “dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan allah kepada mereka ….” saking pentingnya perintah melaksanakan kurban, rasulullah saw dengan bahasa tegas dan lugas, disertai ancaman menegaskan, “barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami.” (h.r. ahmad dan ibnu majah). rasulullah saw bersabda, “barangsiapa mendapatkan kelapangan dalam rezeki namun tidak mau berkurban maka janganlah sekali-kali mendekati masjid kami.” (hr. ahmad). dalam hadis itu rasulullah saw melarang seseorang yang memiliki kelapangan rezeki untuk mendekati tempat shalat (masjid) jika tidak mau berkurban. hal ini menunjukkan, seakan-akan tidak ada faidah seseorang mendekatkan diri kepada allah bersamaan dengan meninggalkan kewajiban berkurban. baca juga:pastikan keberangkatan calhaj aman dan lancar kurban pada hakikatnya tidak sekadar mengalirkan darah binatang sembelihan, tidak hanya memotong hewan kurban, tetapi lebih dari itu, berkurban berarti ketundukan seorang hamba secara totalitas terhadap perintah allah swt dan sikap menghindar dari yang dilarang-nya. berkurban juga berarti menyembelih sifat-sifat hewani yang melekat dalam diri setiap manusia. karena itu, sangatlah berat, tidak setiap orang yang berkurban mampu melakukannya kecuali yang menyadari bahwa semua yang dimiliki itu --baik berupa harta, jabatan, pengikut, keluarga, dan popularitas-- hanyalah titipan-nya yang tidak layak untuk disombongkan, dan dapat diambil kapan saja jika ia menghendaki. apabila sikap (kesadaran) tersebut telah dimiliki setiap orang, niscaya akan tercipta keseimbangan (at-tawazun) dalam tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. bagi seorang pengusaha, ia akan berkurban dengan bisnis yang halal dan akan memberikan hak kepada karyawan sebelum keringatnya mengering. baca juga:pertamina balongan kenalkan batik tulis complongan sampai luar negeri bagi orang yang berpunya (kaya), ia akan berkurban dengan banyak bederma. bagi suami atau istri, ia akan siap berkurban dengan menjadikan rumah tangga sebagai ladang penyiapan generasi yang berbudi pekerti. lalu, sebagai pendidik, ia akan berkurban dengan mengerahkan segala potensinya untuk membentuk anak bangsa yang berkualitas. sebagai pemimpin akan berkurban dengan memberikan hak kepada rakyat yang dipimpinnya. sebagai pelayan masyarakat akan berkurban dengan memberikan layanan prima bukan malah meminta imbalan. sebagai politisi akan berkurban demi kemaslahatan bangsa dan negara, bukan malah memanfaatkannya saat dibutuhkan dan menelantarkan jika harapannya telah tercapai. baca juga:suhendrik kunjungi warga, serap aspirasi di karang anom kelurahan pegambiran sebagai pejabat ia akan selalu berkurban untuk kesejahteraan rakyat. dan, sebagai apa pun kita akan berkurban untuk dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada umat, bangsa, dan negara. karena itu, bagi yang masih merasa gamang melaksanakan ibadah kurban ada baiknya jika kembali memahami hikmah yang terkandung di dalamnya. dengan pemahaman itu kita akan termotivasi untuk menjalankan ibadah kurban dengan penuh keikhlasan semata karena allah swt. di antara hikmah itu adalah, pertama, setiap helai bulu hewan kurban akan dibalas satu kebaikan. dalam hal ini rasul saw bersabda, baca juga:suharso lakukan penjajakan ke yuningsih, ajak maju dalam pilkada 2024 “setiap satu helai rambut hewan kurban adalah satu kebaikan.” lalu, sahabat bertanya, “kalau bulu-bulunya?” beliau menjawab, “setiap helai bulunya juga satu kebaikan.” (h.r. ahmad dan ibnu majah). kedua, sebagai ibadah yang paling dicintai allah swt. rasul saw bersabda, “tidak ada amalan anak cucu adam pada hari raya idul kurban yang lebih dicintai allah melebihi dari mengucurkan darah (berkurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan itu akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya. sesungguhnya darahnya akan sampai kepada allah --sebagai kurban-- di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (h.r. ibnu majah dan tirmidzi). ketiga, sebagai ciri keislaman seseorang. rasul saw bersabda, “barang siapa yang mendapati dirinya dalam kelapangan, kemudian ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat id kami.” (h.r. ahmad dan ibnu majah). keempat, sebagai syiar islam. “dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan allah kepada mereka, maka tuhanmu ialah tuhan yang mahaesa karena itu berserah dirilah kamu kepada-nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada allah).” (q.s. al-hajj [22]: 34). baca juga:pesan ketua pcnu dari tokoh agama untuk calon pemimpin kota cirebon kelima, mengenang ujian kecintaan allah kepada nabi ibrahim (q.s. ash-shaffat [37]: 102-107). dan, keenam, sebagai misi kepedulian kepada sesama. dalam hal ini rasul saw bersabda, “hari raya kurban adalah hari untuk makan, minum, dan zikir kepada allah swt.” (h.r. muslim). dengan demikian, apabila semangat berkurban ini diejawantahkan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara niscaya dapat mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik. wallahu a’lam. (*) *penulis adalah pendidik di pesantren husnul khotimah, kuningan, jawa barat
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 11 Juni 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
4 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
5 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
5 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
5 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
5 jam
Berita Terpopuler
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
5 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
9 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
5 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
5 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
9 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan