Tembus 700 Kasus Demam Berdarah Di Cirebon, Dinkes Gerakan Warga lewat Program PSN
CEGAH PENYAKIT DBD: Petugas Puskesmas dan perangkat desa Astanajapura mendatangi rumah warga untuk program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), kemarin. -ist-RADAR CIREBON
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon pada tahun 2024, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, hingga akhir bulan Mei 2024, sudah mencapai 700 kasus DBD.
Padahal, pada tahun 2023 silam, angka 700 kasus DBD itu, merupakan total selama satu tahun.
Sedangkan angka kematian akibat DBD pada tahun 2023, ada 5 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Sementara tahun 2024, sudah ada 4 orang yang dinyatakan meninggal dunia karena kasus DBD.
“Kalau tahun 2023 kan 700 kasus DBD itu dalam satu tahun. Sedangkan di 2024, angka 700 itu sampai bulan Mei, dan 4 kasus meninggal dunia ada di Sindanglaut, Sidamulya, Gegesik dan Gebang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dr Hj Neneng Hasanah MM, Kamis 6 Juni.
Menurutnya, peningkatan kasus DBD ini disebabkan perubahan iklim dari musim hujan ke musim kemarau. Karena itu, Neneng mengimbau masyarakat Kabupaten Cirebon untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M, yakni menguras, menutup dan menutup barang bekas yang memiliki potensi untuk menjadi berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.
Sebagai antisipasi bertambah kasus DBD, pihaknya juga menggerakkan program satu rumah satu jumantik. Program tersebut mendorong penghuni rumah untuk memeriksa bak mandi dan tempat-tempat bersarangnya nyamuk.
Tidak hanya itu, program tersebut juga berlaku di sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon. “Seminggu sekali bak mandi harus dikuras. Makanya itu terus kita digerakkan,” tandasnya. (cep)