Gerakan Melak Beu, Pekarangan Instansi Pemerintah Harus Ditanami Sayuran
Pj Bupati Kuningan Dr Drs H Raden Iip Hidajat MPd secara simbolis menyerahkan bantuan aneka jenis bibit tanaman kepada perwakilan kepala SKPD saat memulai program gerakan Kuningan Menanam (Melak Beu), Senin pagi (3/6). -ist-radar cirebon
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi dan jajarannya tengah gencar mengampanyekan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami bibit tanaman. Selain masyarakat, lahan pekarangan milik instansi Pemkab Kuningan juga menjadi sasaran untuk ditanami.
Nah, usai memimpin apel pagi di halaman Setda Kuningan, Pj Bupati Dr Drs H Raden Iip Hidajat MPd memulai program gerakan Kuningan Menanam (Melak Beu), Senin pagi (3/6). Pj bupati disaksikan Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Kepala Diskatan Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi secara simbolis menyerahkan bantuan aneka jenis bibit tanaman kepada perwakilan kepala SKPD.
Diserahkan bantuan bibit tanaman seperti cabai, tomat, selada, bayam dan sawi hijau kepada perwakilan perangkat daerah, kecamatan dan kelurahan oleh Diskatan Kuningan. Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk penanganan inflasi yang dilakukan langsung oleh ASN.
Pj Bupati Raden Iip Hidajat menegaskan, gerakan menanam ini harus mendapatkan perhatian penuh dari para kepala perangkat daerah dan juga menjadi percontohan kepada masyarakat.
BACA JUGA:PKS Kuningan Undang H Kamdan
“Selama ini kita minta ke tiap desa dan kelurahan serta masyarakat untuk menanam dan memanfaatkan lahan pekarangan, tetapi kitanya cenderung tidak. Untuk itu, melalui gerakan ini semoga menjadi contoh bahwa perangkat daerah yang diinisiasi oleh tenaga ASN pun melakukan hal yang sama. Saya minta kepada para kepala dinas harus langsung meninjau, jangan diserahkan ke office boy. Agar program Melak Beu ini sukses, semua ASN harus terlibat," tandas Raden Iip.
Karena menurut data yang dihimpun Diskatan Kuningan, bahwa terdapat potensi lahan pekarangan mencapai 10.000 hektare, 36 persen dari luas lahan pertanian di Kuningan yang mencapai seluas 27.323 hektare.
“Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber penyedia bahan pangan yang bernilai gizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Setidaknya kita bisa menggunakan cabai, tomat dan sayuran lain melalui pekarangan di sekitar pekarangan tiap instansi/dinas,” jelas Iip.
Raden Iip juga menyampaikan bahwa gelaran Festival Ciremai sudah berlangsung. Iip minta setiap ASN dapat menyemarakan salah satu dari Calender of Event 2024 ini.
BACA JUGA:‘Ngariung’ Akhir Pekan Bareng Daihatsu di Kumpul Sahabat Bandung
“Setiap ASN harus ikut menyukseskan gelaran Festival Ciremai yang tujuannya adalah bentuk rasa syukur atas kebermanfaatan Ciremai yang kita rasakan hingga saat ini. Selain itu, juga sebagai sarana menarik wisatawan ke Kuningan. ASN harus menjadi duta wisata" sebut Iip.
Kemudian menjelang Hari Raya Idul Adha, Pj Bupati mengingatkan kepada dinas teknis terkait agar mewaspadai adanya gangguan kesehatan terhadap hewan kurban.
“Kepada Dinas Perikanan dan Peternakan agar memastikan semua hewan yang akan dijadikan kurban dalam keadaan sehat sehingga layak di konsumsi masyarakat," pinta mantan Kepala Kesbangpol Provinsi Jawa Barat tersebut. (ags)