Warga Minta Perbaikan Jalan Jangan Asal, Baru Sebentar Rusak Lagi

Warga mencoba menentukan pilihan dalam Pemilu Awal yang digelar Radar Cirebon pada Jumat, 10 Mei 2024.-asep deni-radar cirebon

CIREBON- Rupa-rupa persoalan yang dikeluhkan warga saat kegiatan Pemilu Awal yang digelar Radar Cirebon. Lagi-lagi masalah infrastruktur dominan diamini untuk bisa tuntas di tongkat kepemimpinan Walikota Cirebon yang akan datang.

Kemudian soal pendapatan, upah minimum regional (UMR) Kota Cirebon dianggap tak sebanding dengan harga kebutuhan pokoknya.

“UMR di Kota Cirebon tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok. Harga-harga mahal, sementara upah minimumnya tidak seberapa," ujar Eva yang juga Ketua RT 1 di RW 8 Kampung Bedeng Batu, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jumat (10/5/2024).

Pemilu Awal jelang akhir pekan kemarin, salah satu titiknya di Kampung Bedeng Batu. Di sana juga langganan banjir. Tak heran banyak masyarakatnya berharap pemimpin akan datang bisa menyelesaikan persoalan klasik tersebut.

BACA JUGA:Pemilu Awal Radar Cirebon: Eti Masih Teratas, tapi yang Abstain Juga Banyak

“Jalan rusak, banjir sudah sering banget di sini. Minta sungai-sungai itu dibersihkan biar nggak dangkal dan bisa menampung air, nggak luber," ucap Ngadiman, warga Suradinaya Selatan, RT 1 RW 8 Pekiringan, Kecamatan Kesambi.

Senada dengan warga lain. Yaitu Kemi, Uun Sarunah atau Nono Herdiyono. Meski mereka beda pilihan nama walikota, harapannya sama. Mereka bilang, banjir di wilayahnya sudah jadi langganan setiap tahun. Tak terkecuali jalan rusak yang banyak ditemukan di sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon. Bahkan di ruas jalan protokol.

Kemudian, juga persoalan bantuan sosial atau bansos. Diharapkan untuk bisa lebih merata dan tepat sasaran.

“Pedagang kaki lima juga agar bisa ditertibkan sesuai dengan tempatnya agar tidak mengganggu fungsi trotoar atau keindahan kota Cirebon terutama di ruang terbuka," jelas Uun Sarunah.

BACA JUGA:Pilkada Indramayu, PKS Usung Rizqi Amali

Warno juga memberikan catatan terhadap perbaikan infrastruktur di Kota Cirebon. Katanya, jangan asal-asalan.

“Baru diperbaiki, gampang rusak. Contoh kecilnya jalan aja. Jangan asal-asalan kalau
memperbaiki, sehingga bisa dimanfaatkan jangka waktu panjang," ungkap laki-laki 55 tahun itu. (ade)

Tag
Share