Koalisi PDIP-Golkar Dinilai Ideal, Bisa Saja Terwujud di Pilkada Kabupaten Cirebon

Ilustrasi koalisi PDIP dan Golkar untuk Pilkada Kabupaten Cirebon.-istimewa-radar cirebon

CIREBON- Koalisi PDIP-Golkar dianggap ideal untuk Pilkada Kabupaten Cirebon. Pada 2004 silam, pernah terwujud.
Dan, menyongsong Pilkada 2024, kedua partai ini bisa saja kembali disatukan.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cirebon Teguh Rusiana Merdeka mengatakan siap berkoalisi dengan siapa saja, termasuk dengan PDIP.

Teguh mengakui jika PDIP punya banyak kader potensial yang siap bertarung dalam Pilkada 27 November 2024 mendatang.

“Dulu kita pernah berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan kita menang di era Dedi Supardi-Ason Sukasa. Kalaupun sekarang terjadi koalisi lagi, tentu ini bukan hal yang baru. Selama.itu positif, saya kira sah-sah saja,” kata Teguh, Senin 6 Mei 2024.

BACA JUGA:Suhendrik Dapat Restu Adopsi Program Ridwan Kamil, Solusi bagi Masalah Kota Cirebon

“Golkar dan PDI Perjuangan adalah dua partai mapan yang kadernya tersebar hampir di semua desa. Tentu jika koalisi ini terjadi, maka akan sangat besar potensi untuk menangnya," sambung Teguh.

Di sisi lain, Teguh tak memungkiri bahwa PDIP adalah partai pemenang Pileg 2024 dan menjadi satu-satunya partai yang bisa mengusung satu paket pasangan. Hal ini berbeda dengan Golkar yang harus berkoalisi untuk mengusung calon.

Karena itu, ia menyerahkan semua kebijakan tersebut pada Bapilu Golkar yang sejak awal sudah melakukan mapping dan perhitungan terkait peluang Golkar di Pilkada Kabupaten Cirebon. “Kalau di Golkar kita mendorong peran semua divisi itu dengan maksimal. Seperti kaitan dengan koalisi, berarti menjadi ranahnya Bapilu. Jadi yang berwenang untuk berbicara koalisi adalah Bapilu," paparnya.

Di PDI Perjuangan, masih kata Teguh, banyak kader yang berpeluang maju. Ada incumbent Bupati Drs H Imron MAg dan Wakil Bupati Hj Wahyu Tjiptaningsih SE. Selain itu, ada juga nama Bambang Mujiarto yang merupakan kader muda potensial dari PDI Perjuangan yang juga sangat diperhitungkan.

BACA JUGA:22 Tahun tanpa Kabar di Suriah, Dikira Sudah Meninggal, Masiroh Akhirnya Pulang ke Indramayu

“Saya pernah bertemu dan berdiskusi dengan banyak kader PDI Perjuangan. Misalnya dengan Pak Bupati dan Mas Bambang. Diskusi kita adalah bagaimana Cirebon bisa berkembang dan maju. Kita tidak mau ketinggalan dengan daerah lainnya," ungkapnya.

Sementara pengamat politik dan kebijakan publik Drs Munangwar MSi mengatakan potensi terjadinya koalisi Golkar dan PDIP bisa terjadi di Pilkada 2024. “Dulu kan koalisi ini lahir di 2004. Waktu itu namanya Desa, yakni Dedi Supardi dan Ason Sukasa," kata Munangwar kepada Radar Cirebon.

Kata dia, kondisi geopolitik Kabupaten Cirebon harus melihat kondisi pada 412 desa dan 12 kelurahan. Ia mengatakan pemilihnya ada di desa-desa. “Pasangan Desa dulu sangat terbantu dengan jargon Desa yang digaungkan saat pilkada,” bebernya.

“Sepertinya bisa juga sejarah berulang kembali seperti 2004 di mana PDIP koalisi dengan Golkar. Dua parpol ini paling mengakar di pemilih kultural masyarakat pedesaan. Menurut saya, koalisi ini juga paling ideal,” tambahnya.

Tag
Share