Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Buntut Panjang Styrofoam
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Senin , 06 May 2024 - 18:02
Ilustrasi--
buntut panjang styrofoam oleh: fitri ainurizki skep sungguh ironi kemasan nonfood grade berbahan plastik masih sering dijumpai pada media kemas industri makanan. tak hanya golongan industri usaha mikro kecil dan menengah (umkm), faktanya beberapa restoran viral masih menggunakan kemasan nonfood grade dalam bentuk styrofoam. styrofoam sendiri adalah merek dagang busa polistiren dan masih termasuk dalam golongan plastik. styrofoam masih sering digunakan dengan alasan praktis, alas an ekonomis, dan minim biaya produksi. baca juga:tindaklanjut jumat curhat, polisi besih-bersih sungai perlu diketahui bahwa styrofoam merupakan polimer termoplastik polistiren dari monomer stirena yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai kemasan makanan, peralatan sekali pakai, dan bahan insulasi. styrofoam termasuk jenis plastik yang sangat ringan, tembus cahaya, kaku dan murah tetapi cepat rapuh. meskipun praktis dan dapat menahan panas makanan dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan wadah lain, akan tetapi wadah ini juga bersifat karsinogenik atau beracun jika digunakan berlebihan. khususnya pada makanan berkuah atau air minum yang memiliki suhu yang tinggi atau panas, dan juga jika dijadikan wadah makanan dalam waktu yang panjang wadah styrofoam ini makin berbahaya. keamanan pangan baca juga:taman parkir belum maksimal secara ringkas syarat kemasan harus mampu melindungi pangan secara fisik, kimia dan biologis. beberapa bahan kemasan karena pengaruh suhu, dan waktu kontak terhadap jenis bahan pangan tertentu, menimbulkan efek toksik bagi tubuh manusia. salah satu media kemasan makanan yang masih sering dijumpai adalah styrofoam. dikutip dari laman halodoc.com, styrofoam mengandung monomer, antara lain stirena, benzene dan formalin yang diketahui berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. stirena misalnya, dapat bermigrasi ke makanan yang ada di dalamnya. proses migrasi zat kontaminan stirena ke makanan dapat dipengaruhi oleh kandungan lemak makanan, lama penyimpanan, dan suhu makanan. akibat yang ditimbulkan dari zat ini adalah kerusakan sumsum tulang belakang, gangguan fungsi kelenjar tiroid, dan mengganggu sistem produksi sel darah merah sehingga menyebakan anemia. baca juga:dukung pendidikan lewat pemberdayaan masyarakat stirena dapat mengurangi produksi sel darah merah yang sangat dibutuhkan tubuh untuk mengangkut sari pati makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. akibatnya, fungsi saraf seseorang bisa terganggu, sehingga ia akan mengalami kelelahan, gelisah, dan susah tidur. stirena juga bisa memengaruhi kondisi janin melalui plasenta ibu dan berpotensi mencemari asi. selain itu, benzena adalah salah satu zat yang dihasilkan dari bahan bakar minyak dan sangat tidak disarankan digunakan sebagai bahan kemasan. badan kesehatan dunia (who) bahkan sudah melarang penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan. pasalnya, benzena ini merupakan zat yang menyebabkan kanker. ketika styrofoam diisi dengan makanan atau minuman panas, benzoat akan keluar dan membaur bersama makanan dan minuman tersebut. sebuah penelitian di shanghai, tiongkok, yang diterbitkan pada tanggal 5 oktober 2023, di jurnal science of the total environment, diketahui bahwa paparan nanoplastik polistirena, polimer penyusun styrofoam. menyebabkan percepatan signifikan pertumbuhan tumor kanker ovarium epitel pada tikus dan penurunan viabilitas relatif sel kanker ovarium epitel yang bergantung pada dosis dengan lingkungan mikro pertumbuhan tumor. baca juga:kpu tetapkan 50 calon anggota dprd terpilih sebelumnya, para peneliti telah melaporkan mikroplastik berpotensi terkait dengan kanker kolorektal (kanker kolon/usus besar) dan memperburuk metastasis kanker payudara. dampak styrofoam terhadap lingkungan selain berefek negatif bagi kesehatan, styrofoam juga sering menimbulkan masalah pada lingkungan karena memiliki sifat tidak dapat terurai secara alami dan dapat bertahan di lingkungan selama berabad-abad. sifatnya yang ringan dan mudah terbawa angin menyebabkan zat pencemar ini dapat dengan mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain. jika styrofoam terakumulasi di tempat pembuangan sampah dan ekosistem alami, akan menyebabkan peningkatan limbah dan polusi masalah. membakar atau memaparkan limbah styrofoam ke suhu tinggi bisa mencemari udara dan mengakibatkan pelepasan bahan kimia beracun, termasuk styrene, yang merupakan zat penyebab kanker. baca juga:jaga kamtibmas, polsek gencarkan patroli malam komitmen polistirena dari laman wikipedia.org bahwa pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, terdapat gerakan global menuju penghentian penggunaan busa polistiren sebagai plastik sekali pakai (sup). larangan awal terhadap busa polistiren dimaksudkan untuk menghilangkan klorofluorokarbon (cfc) yang merusak ozon, yang sebelumnya merupakan komponen utama. polystyrene yang diperluas, sering disebut styrofoam, merupakan penyumbang mikroplastik baik dari aktivitas darat maupun laut. polistirena tidak dapat terurai secara hayati namun rentan terhadap foto-oksidasi, dan terurai secara perlahan di laut sebagai sampah mikroplastik di laut. baca juga:optimistis produksi padi meningkat hewan tidak mengenali busa polistiren sebagai bahan buatan, mungkin salah mengira busa tersebut sebagai makanan, dan menunjukkan efek toksik setelah terpapar dalam jumlah besar. larangan penuh atau sebagian terhadap busa polistiren dan busa polistiren biasanya menargetkan kemasan makanan sekali pakai. larangan tersebut telah diberlakukan melalui undangundang nasional secara global, dan juga pada tingkat sub-nasional atau lokal di banyak negara. semua restoran dan warung makanan diharuskan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan atau yang bisa didaur ulang. baca juga:ini syarat jalur perseorangan pilkada 2024 kota cirebon jika menilik kembali syarat keamanan kemasan pangan dari laman pom.go.id, terlihat jelas bahwa styrofoam tidak termasuk kategori aman. kemudian dengan komitmen dunia terhadap larangan dan batasan penggunaan styrofoam sebagai wadah kemasan, diharapkan ini dapat menjadi bahan acuan penegakan regulasi keamanan pangan di indonesia. hal ini dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan dan jaminan hidup sehat pada masyarakat dan lingkungan indonesia. (*) penulis bekerja di rs umc cirebon
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 07 Mei 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
6 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
7 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
7 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
7 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
7 jam
Berita Terpopuler
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
7 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
11 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
7 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
7 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
11 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan