Duduk Bersama Demi Pramuka
Gerakan Pramuka--
Atalia mengungkapkan, penolakan tersebut didasarkan atas beberapa poin. Salah satunya sejarah panjang Gerakan Pramuka di Indonesia yang telah dimulai sejak 1912 yang kemudian semakin dikokohkan dengan Instruksi Presiden Soekarno pada 1961.
Menurut istri dari Ridwal Kamil (Gubernur Jawa Barat, Periode 2018-2023), gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk anggota Pramuka agar memiliki kepribadian yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, menjaga dan membangun NKRI serta mengamalkan Pancasila.
Bagaimana tanggapan Kemendikbudristek? Dalam acara dengar pendapat dengan komisi X DPR RI, Rabu 3 April 2024, Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) mengatakan kegiatan Pramuka tidak dihapuskan dari sekolah.
Menurut Nadiem, sekolah tetap berkewajiban menyelenggarakan ekstrakurikuler Pramuka, namun siswa tidak lagi diharuskan mengikuti kegiatan tersebut.
BACA JUGA:Serius Maju Pilkada, Pandji Amiarsa Ajukan Surat Kepada Pj Walikota
Masih menurut mantan CEO Gojek itu, “Penghapusan karena tak sesuai lagi dengan Kurikulum Merdeka yang mengedepankan keinginan dan minat siswa yang tanpa paksaan dalam proses pembelajaran.
Hal tersebut seperti diatur dalam Pasal 34 Permendikbud yang baru tersebut. Sedang dalam Pasal 24 telah ditegaskan, keikutsertaan peserta didik dalam ekstrakurikuler bersifat sukarela.
Sejalan dengan Kemendikbudristek, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Kemenko PMK, melalui Deputi VI Kemenko PMK, Warsito, menjelaskan, output evaluasi dari Kemendikbud soal kepramukaan ini, ke depannnya diharapkan jadi sebuah pilihan yang bisa siswa atau pelajar pilih.
“Tapi seluruh satuan pendidikan wajib hukumnya memberikan fasilitas keberadaan ekstrakurikuler kepramukaan,” kata dia. Warsito menyebut kedudukan kepramukaan itu sama dengan kegiatan ekstrakulikuler lain, seperti Palang Merah Remaja atau PMR dan yang lainnya.
BACA JUGA:Wabah DBD di Kota Cirebon Terus Meningkat, Selain Fogging, Ini yang Dilakukan Dinkes
Terlepas dari perdebatan di atas, ada yang lebih penting yaitu peran serta pramuka dalam membentuk generasi penerus dan juga “Kurikulum Pramuka” itu sendiri.
“Kurikulum Pramuka” perlu dirancang secara komprehensif dengan partisipasi tidak hanya pakar pendidikan Indonesia, tetapi juga pengelola dan pemerhati Pramuka. Idealnya, kepramukaan akan berubah menjadi sikap kompeten terhadap perkembangan saat ini.
Siswa Pramuka juga harus mengembangkan sikap nasionalis yang mengakar pada budaya negaranya dengan tetap berwawasan global. Globalitas tidak bisa dihindari dan pemikiran global telah menjadi salah satu ciri khas Kepanduan sejak awal berdirinya.
Kepanduan juga mencerminkan bahwa gerakan tersebut memiliki jaringan global yang sangat baik untuk saling mengenal dan berbagi cerita tentang budaya masing-masing, seperti melalui kegiatan jambore internasional yang rutin.