Erupsi Gunung Ruang Semakin Luas, Banjir Lahar Dingin Semeru Renggut Tiga Nyawa

Prajurit TNI mengangkut bantuan Kemensos untuk dibagikan kepada korban erupsi Gunung Ruang di Sulut. Sampai kemarin, status Gunung Ruang masih awas.-HUMAS KEMENSOS VIA ANTARA-radar cirebon

SITARO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau perkembangan erupsi Gunung Ruang di Sitaro, Sulawesi Utara. Laporan yang diterima BNPB Sabtu malam (20/4), dampak erupsi semakin luas. Karena itu, pemerintah menekankan agar upaya penanganan darurat dimaksimalkan.

Sampai kemarin status Gunung Ruang masih awas. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menuturkan, semua pihak masih terus menjalankan upaya antisipatif. Fokus utama pada penyelamatan warga di area yang terdampak.

Pemerintah juga mengirim personel untuk melakukan kajian cepat, evakuasi, dan penyelamatan. Logistik dan peralatan penanganan bencana letusan gunung api juga terus dikerahkan.

Hasil pendataan BNPB hingga pukul 14.00 WIB kemarin menyebutkan, sebanyak 10 desa dan 2 kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), terdampak material vulkanis Gunung Ruang. Material vulkanis itu mulai dari hujan abu disertai kerikil sampai dengan bebatuan. Hujan material vulkanis tersebut sebelumnya sempat terjadi pada Selasa–Rabu (16–17/4) lalu.

BACA JUGA:Ini Figur yang Cocok untuk Pimpin Kota Cirebon pada Pilkada 2024

Data lainnya menyebutkan bahwa ribuan warga telah mengungsi. Perinciannya, 506 warga dari Desa Laingpetehi, 332 warga Desa Pumpete, dan 679 warga Desa Tulusan. Kemudian, 6.045 warga Desa Kelurahan Bahoi dan Kelurahan Balehumara juga ikut mengungsi. Sampai saat ini, proses pendataan terhadap warga yang mengungsi masih terus dilakukan.

Untuk kerusakan fisik, dilaporkan ada 135 rumah di Kabupaten Sitaro yang mengalami kerusakan. Ada juga dua bangunan gereja dan satu sekolah dasar yang rusak.

Muhari menuturkan, BNPB terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Ruang. Di antaranya, penyediaan lima set tenda pengungsi. Kemudian, ada seratus unit tenda keluarga. Ada pula bantuan berupa paket makanan siap saji, hygiene kit, matras, selimut, kasur lipat, dan lainnya.

BNPB juga terus memantau perkembangan bencana lahar dingin di wilayah Gunung Semeru. BNPB melaporkan, hingga kemarin tercatat ada tiga warga meninggal dunia akibat longsor dan lahar dingin di wilayah Gunung Semeru.

BACA JUGA:Presiden Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat Pasca Veto PBB

Menurut Muhari, curah hujan yang tinggi memicu meluapnya debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujud, dan DAS Glidik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Banjir lahar dingin itu berdampak pada sembilan kecamatan di sekitar Gunung Semeru.

Hingga kemarin, terdata empat rumah warga rusak akibat bencana lahar dingin itu. Kemudian, satu unit motor rusak. Banjir juga merusak 24 unit dam irigasi serta mengakibatkan 17 jembatan rusak berat. ’’Bahkan, delapan jembatan di antaranya putus total akibat luapan lahar dingin,’’ jelasnya.

Akibat rusaknya jembatan itu, akses jalan nasional yang menghubungkan Lumajang–Malang lewat Piket Nol Pronojiwo masih ditutup sampai sekarang. (wan/c6/oni)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan