Wayang Kulit Cirebon, Perlu Ada Regenerasi, Caranya Ini Menurut Dalang Purjadi

Reporter: Raswidi Hendra Suwarsa |

Editor: Raswidi Hendra Suwarsa |

Kamis , 18 Apr 2024 - 08:50

Dalang wayang kulit senior, Drs Purjadi saat pentas.-dokumen -pribadi

wayang kulit cirebon, perlu ada regenerasi, caranya ini menurut dalang purjadi                            masih soal wayang kulit cirebon, dimana saat ini kondisinya cukup memprihatinkan.
sepinya job atau panggungan, membuat para dalang wayang harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
seperti halnya apa yang dilakukan dalang wayang kulit senior, drs purjadi ini.
baca juga:mau maju pilkada lewat pdi p, inilah yang bakal dilakukan h asdullah 
sebagai generasi dalang tua, ia sekarang lebih banyak meberikan arahan kepada dalang-dalang generasi muda.
"ya ibarat pemain bola, sekarang saya sudah menjadi pelatih dari pada seorang pemain," tegas dalang wayang era tahun 90 an ini.
salah satunya, sambung dia saat ini sedang mempersiapan generasi penerus dalang wayang kulit kepada anak bungsunya, devanata nararya prasandha.
baca juga:anggota dewan maju pilkada wajib mundur
kata dia, dalang wayang harus ada penerusnya, karena ini budaya leluhur bangsa indonesia. 
wayang kulit ini, harus terus berkembang dan salah satu caranya tentu dengan mengikuti kemauan jaman.
untuk meningkatkan minat generasi muda terutama kepada anak-anak terhadap kebudayaan wayang kulit.
baca juga:sudah resmi: imron dan ayu daftar di pdip untuk pilkada kabupaten cirebon
maka ia memberikan pelatihan dan materi soal wayang kulit kepada anak sd yang ada di desanya.
"inikan semacam kewajiban moral, bagaimana kemampuan mendalang ini bisa diwariskan kepada anak-anak," katanya.
sejak kecil, ungkap dia anak-anak harus dikenalkan dengan seni wayang kulit ini. 
baca juga:pj walikota sidak dinas-dinas
hal ini, penting agar kesenian wayang kulut tidak hilang apalagi punah ditelan jaman.
dirinya pun mengingatkan, kalau kesenian wayang kulit ini sebenarnya tidak punah atau hilang di masyarakat.
job atau panggungan yang sepi bukan berarti itu punah. malainkan, masyarakat yang tidak mempunyai rasa memiliki kepada kesenian leluhur bangsa indonesia ini.
baca juga:jafarudin pun hari ini ambil formulir pendaftaran
"maka caranya, bagaimana kita memberikan pemahaman, arahan kepada masyarakat soal kesenian wayang kulit ini," ujar dalang wayang kulit pangreksa budhi ini.
jadi, lebih kepada masyarakat sendiri yang kurang pemahaman atau minimnya literasi soal wayang kulit.
maka, tugas dalang, pemerintah dan kita semua bagaimana masyarakat ini bisa memahami dan akhirnya mencintai pertunjukan wayang kulit ini.
baca juga:indonesia vs australia: jangan ada lagi wasit seperti nasrullo kabirov
ada tiga hal yang harus sampaikan kepada masyarakat soal wayang kulit ini.
ketiga hal tersebut mencakup, soal musik atau tetabu, bentuk wayang dan bahasa. 
musik atau gamelan wayang kulit sangat khas, tidak semua masyarakat paham terlebih generasi z. 
sehingga, perlu adanya pengenalan soal musik wayang kulit ini.
baca juga: indonesia vs australia: raih poin harga mati
bagaimana musik wayang kulit ini, bisa dinikmati seperti musik pop atau dangdut lainya.
 untuk bentuk wayang, seperti karakter masing-masing tokoh tidak semua paham dan mengerti, arjuna, gatotgaca atau yang lainya. 
tidak semua orang hafal dan tahu nama wayang tersebut, apalagi karakternya.
dan,terakhir soal bahasa yang disampaikan dalam wayang kulit.
baca juga:lokasi longsor kotaku dipagar
dalang wayang biasanya menyampaikan dengan bahasa cirebon, bahkan ada yang menggunakan bebasan.  
sementara, masih banyak masyarakat yang tidak mengerti bahasa cirebon, terutama anak muda apalagi basa kromo inggil (halus).
"ini menjadi pr kita semua, masyarakat harus dikenalkan dengan bahasa cirebon,karena kalau dalang wayang menggunakan bahasa indonesia, dirasa kurang pas. maka, dalang tetap menggunakan bahasa cirebon, walapun bahasa cirebon ngoko," terangnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Cirebon 05 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan