Ketupat Lebaran di Cirebon, Kata Pedagang: Bahan Baku Langka dan Mahal

Pedagang musiman yang menjual kulit ketupat di Pasar Kanoman, Kota Cirebon, Minggu 7 April 2024.-Khoirul Anwarudin-Radar Cirebon

Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah tinggal menghitung hari. Sejumlah pedagang musiman yang menjual kulit ketupat tampak menjajakan dagangannya di Pasar Kanoman Kota Cirebon. 

Salah satu penjual kulit ketupat, Edi, mengaku baru menjajakan kulit ketupat per Minggu, 7 April 2024. Ia berharap dapat meraup rezeki dari para pembeli yang ingin merayakan lebaran dengan santapan menu khas, ketupat. “Ini baru jualan. Memang biasanya H-3 sudah mulai jualan sampai malam takbiran nanti,” kata Edi kepada Radar Cirebon. 

Kata Edi, satu ikat yang berisi 10 kulit ketupat ia jual dengan harga Rp12 ribu hingga Rp15 ribu. Angka tersebut disebutnya lebih mahal dibanding harga kulit ketupat dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya Rp10 ribu per ikat. 

Hal itu tak lepas dari langka dan mahalnya harga bahan baku kulit ketupat, yakni janur atau daun kelapa yang masih muda. Bahkan ia harus mendatangkan janur itu dari Cilacap. “Di sini sudah susah nyari pohon kelapa. Kalau pun ada, belum tentu yang punyanya mau jual. Jadi ini dapatnya dari Cilacap," kata Edi. 

BACA JUGA:Mempertontonkan Kemiskinan

Warga Setupatok, Kecamatan Mundu, itu mengaku harus membeli janur dengan harga Rp200 ribu per ikatnya. Padahal 1 ikat janur itu hanya dapat diproduksi menjadi 500 hingga 700 ketupat. “Dulu, satu ikat janur itu paling harganya Rp50 ribu seikatnya. Sekarang sudah mahal banget, nyampe Rp200 seikat,” ungkapnya. 

Dalam sehari, pengrajin kulit ketupat itu bisa memproduksi hingga 1000 buah kulit ketupat. Kulit ketupat itu bisa bertahan hingga tiga hari, sebelum kering dan berkurang kualitasnya. 

Di hari pertama berjualan, Edi mengaku belum mendapatkan hasil yang diharapkan. “Mudah-mudahan sampai lebaran, semakin banyak orang yang beli. Biasanya yang ramenya di H-2 dan H-1 lebaran," pungkasnya. (awr)

Tag
Share