Berburu Pahal Lailatul Qadar dengan Iktikaf di Sepuluh Malam Terakhir Ramadan
LOKASI IKTIKAF: Masjid Raya Attaqwa Kota Cirebon jadi tempat iktikaf umat Islam dalam berlomba untuk mencari pahala Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.-ade gustiana-radar cirebon
CIREBON - Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan menjadi momentum umat Islam untuk mencari pahala Lailatul Qadar. Pahalanya lebih baik dari seribu bulan.
Dalam memburu pahala itu, umat Islam memperbanyak ibadah kepada Allah. Agar lebih maksimal, ada yang sampai melakukan iktikaf suapya ibadahnya lebih kusyuk.
Fenomena iktikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir, kini sudah diketahui banyak orang. Masjid jami, masjid agung dan masjid raya, menjadi pilihan umat Islam untuk ibadah.
Tujuannya agar bisa mendapat peringkat pahala seribu bulan. Tentu, ini kesempatan yang langka. Siapa yang mendapatkan pahala itu pun, tidak bisa diketahui secara pasti.
BACA JUGA:Warga Binaan Semangat Baca Alquran di Lapas Kelas 1 Cirebon
Menurut para ulama, Lailatul Qadar sendiri terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Tanda-tanda malam Lailatul Qadar bisa dilihat dari kejadian alam.
"Pada malam Lailatul Qadar, suasananya sangat hening, dan tiada angin. Pohon pun tak berubah, cuaca malam dan pagi cerah," ujar Ketua PD Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Cirebon Didi Sunardi.
Tambah Didi, keutamaan bagi orang yang mendapatkan Lailatul Qadar sangat banyak. Di mana, ibadah pada malam hari mendapatkan pahala lebih baik dari seribu bulan. Selain itu, mereka akan mendapat perubahan nasib baik di masa datang.
Didi menjelaskan, siapa yang mendapatkan Lailatul Qadar, adalah mereka yang banyak beribadah dan dzikir kepada Allah SWT, serta banyak berdoa. Seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, selalu berdoa saat 10 malam terakhir. Yakni dengan doa: Allahumma innaka afuwun tuhibbul ‘afwaa f'afu 'anny.
BACA JUGA:Jangan Berhenti di Bahu Jalan Tol, Ini Akibatanya Kalau Berhenti
Menurutnya, tidak apa-apa orang iktikaf berharap dapat Lailatul Qadar, asal memohonnya kepada Allah SWT. Dan memang hal ini sangat dianjurkan di 10 terakhir Ramadan untuk banyak iktikaf sambil melakukan aneka ibadah mahdhoh lainnya.
Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan pahal Lailatul Qadar. Mereka yang mendapat Lailatul Qadar adalah mereka yang betul dan sungguh-sungguh menghambakan diri kepada Allah SWT. Yakni dengan memperbanyak ibadah dan dzikir kepada Allah SWT.
Menurutnya, siapa yang mendapatkan pahala Lailatul Qadar sendiri, itu atas kehendak Allah SWT. "Karena itu, tidak setiap yang banyak ibadah kemudian mendapat Lailatul Qadar kalau tidak atas kehendak Allah SWT," jelasnya.
Menurutnya, Lailatul Qadar seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW, memiliki tanda-tanda alam, di mana, malam itu udaranya tenang, tidak panas, dan tidak dingin. Pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya yang sangat tajam.