Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Jihad Antikorupsi
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Kamis , 04 Apr 2024 - 20:01
Ilustrasi--
jihad antikorupsi oleh: ami supriyanti salah satu ibadah yang memberikan bekas mendalam pada jiwa seorang muslim adalah puasa bulan ramadan. pengalaman selama sebulan dengan berbagai kegiatan yang menyertainya seperti berbuka, tarawih, dan makan sahur senantiasa menjadi bagian─ yang disebut nurcholis madjid pembentuk jiwa keagamaan dan sarana pendidikan seumur hidup. imam ghazali membagi ibadah puasa menjadi tiga tingkatan. tingkatan pertama adalah puasanya orang awam, yakni sekadar menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan seksual sejak terbitnya matahari hingga terbenam. baca juga:kesalehan literasi digital besar kemungkinan golongan ini melaksanakan ibadah puasa hanya karena memang seharusnya begitu, menghindari celaan dan cercaan, dan mungkin juga tanpa diiringi keimanan dan rasa hormat pada keagungan-nya. mereka beribadah puasa hanya sebatas tujuan material. kedua adalah puasanya orang-orang khusus atau puasanya para ulama. bagi orang-orang seperti ini, puasa tak hanya memantangnya dari berbagai keperluan ragawi, melainkan melatih untuk mengikis berbagai perilaku sikap dan perilaku buruk, seperti egois, sombong, dengki, bersangka dan bicara buruk tentang orang lain, dan sebagainya. ketiga adalah puasanya orang-orang yang sudah mencapai puncak tertinggi spiritualitas (khawash al-khawash). berpuasa bagi mereka adalah menahan jiwa mereka untuk tidak mengingat yang lain selain allah. baca juga:feb umc gelar buka puasa bersama, dekan: hadirkan cinta untuk kemajuan institusi detak jantungnya beriringan dengan kalimat-kalimat tauhid. menurut haidar bagir, mencapai tingkat puncak puasa ini sama dengan mencapai takwa, yang notabene merupakan tujuan akhir ibadah puasa. karena pada hakikatnya takwa adalah kesadaran untuk mengorientasikan semua gerak-gerik raga dan jiwa kepada allah kapan pun dan di mana pun sehingga, sebagai konsekuensinya, kita akan tercegah dari melakukan hal-hal yang buruk. menurut nurcholis madjid bahwa pangkal atau sumber takwa adalah keimanan yang mendalam kepada allah dan kesadaran akan kehadiran-nya dalam segala kegiatan manusia. inilah yang menjadi tujuan pokok ibadah puasa, yang kemudian melimpah pada nilai-nilai hidup lain yang amat tinggi. baca juga:penjual parcel lebaran menjamur di kota cirebon, banyak permintaan hingga lembur oleh karena itu, sudah saatnya ramadan dijadikan medium umat islam seluruh dunia untuk melatih diri dalam mengendalikan naluri keduniawian. hujjatul-islam, al-ghazali, menerangkan bahwa substansi dari ritual puasa adalah agar manusia berakhlak dengan akhlak allah, yaitu ketergantungan segala sesuatu kepada-nya. begitu pentingnya menahan hawa nafsu sehingga nabi muhammad perlu memberikan sugesti bahwa: “kita baru saja pulang dari perang kecil menuju perang besar, yakni perang melawan diri sendiri (hawa nafsu)”. kita tahu dosa manusia pertama, yaitu dosa adam dan hawa, terjadi karena ketidakmampuan mereka berdua menahan diri dari godaan mendekati pohon terlarang di surga. itulah dosa ketamakan yang dalam konteks kekinian menjelma menjadi tindakan korupsi. baca juga:syudulimar tradisi grage group berbagi dengan anak yatim, duafa hingga veteran jihad antikorupsi pada titik inilah, puasa dapat dimaknai sebagai jihad melawan hawa nafsu dan tindakan korupsi. inilah bentuk dari eksternalisasi nilai-nilai puasa yang bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada sesama. bukan sebaliknya, seperti yang dicontohkan para pejabat negeri ini, menjadi parasit penghisap kekayaan negara dan membuat rakyat kian menderita. baca juga:pj wali kota bersama forkopimda monitoring gudang bulog, spbu hingga pasar tradisional ibadah puasa yang dilaksanakan dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan akan mengarahkan serta mengantar pelakunya berpikiran dan berhati suci. membuang jauh-jauh beragam naluri hewani. berbekal pengendalian diri, setiap muslim akan meningkat kualitas ibadah, perilaku pribadi, serta ketakwaannya. lebih-lebih jika diiringi dengan tadarus, shalat malam yang biasa diistilahkan qiyaamu ramadan atau tarawih. ibadah puasa ramadan dengan demikian akan melahirkan pribadi-pribadi muslim yang penuh keimanan dan ketakwaan. jika puasa dilaksanakan dengan keinsafan mendalam, barangkali penyakit korupsi di negeri ini sedikit terobati. baca juga: siswa sdit sabilulhuda, avika naura inggrid juara 1 pildacil koas tingkat jawa barat akan tetapi, perlu digarisbawahi, pemberantasan korupsi tidak serta-merta hanya dilawan dengan gerakan yang bersifat teologis semata. aspek-aspek lain, seperti penegakan hukum, juga harus konsisten memberantas korupsi. puasa lagi-lagi mengajarkan kepada kita tentang urgensi membangun sistem yang ketat agar para pejabat tidak mudah merampok uang negara. abdul munir mulkhan pernah mengemukakan bahwa ajaran tentang pembelengguan setan, penutupan pintu neraka, dan pembukaan pintu surga pada bulan ramadan perlu dipahami secara lebih cerdas tentang pengembangan sistem sosial politik guna memperkecil peluang perilaku setan. tidak sekadar keingkaran normatif terhadap tuhan, tetapi segala perilaku antisistem dan antikeadilan. spirit pemberantasan korupsi yang tersimpan dalam ibadah puasa mesti kita aktualisasikan secara nyata. baca juga:faktor cuaca, sejak awal april dbd capai 111 kasus, tertinggi di kecamatan kesambi korupsi harus diperangi secara bersama-sama oleh seluruh umat islam di indonesia. sebagai bentuk kejahatan luar biasa, pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan perlawanan yang luar biasa pula. jihad melawan korupsi harus dibangun secara holistik, mulai dari membangun kesalehan personal (personal religiosity) hingga kesalehan sosial (social religiosity), agar republik ini bisa terbebas dari kejahatan korupsi. selanjutnya, harus ditanamkan dalam diri kita bahwa bulan ramadhan tidak lain merupakan masa pelatihan bagi umat muslim untuk mengembalikan dan menambah tingkat imannya hingga mencapai derajat profetis. (*) penulis adalah guru bimbingan komseling di cirebon
1
2
3
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 05 April 2024
Berita Terkini
KAI Tawarkan Diskon Khusus Sambut Nataru, Wartawan Dapat Potongan Hingga 20 Persen
Berita Utama
2 jam
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
16 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
17 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
17 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
17 jam
Berita Terpopuler
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
17 jam
Ingatkan Tak Ubah Subtansi Perda RTRW
Headline
19 jam
Komisi II DPRD Kota Cirebon Terima Aspirasi Pedagang Pasar
Berita Utama
18 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
17 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
21 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
4 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan