Dewan Ingatkan Dinkes Antisipasi DBD
Ilustrasi-ist-
CIREBON - Kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cirebon, yang mengakibatkan penuhnya rawat inap di sejumlah rumah sakit, mendorong anggota dewan untuk mengambil sikap.
Ana Susanti dari Komisi III DPRD meminta kepada pemerintah daerah, terutama melalui Dinas Kesehatan, serta seluruh rumah sakit dan puskesmas, untuk serius bersama-sama menangani masalah DBD.
“Mohon perhatian khusus untuk penanggulangan DBD,” katanya.
Bahkan Ana mempertanyakan mengapa penyemprotan (fogging) hanya dilakukan setelah terjadi kasus DBD. Bukankah lebih baik jika penyemprotan dilakukan terlebih dahulu sebelum ada kasus?
BACA JUGA:Napak Tilas untuk Terus Mengingat Pendiri Cirebon
Ana menjelaskan, pikanya mengunjungi pasien di salah satu rumah sakit dan ternyata jumlahnya cukup banyak.
Oleh karena itu, penanggulangan DBD ini perlu dilakukan, baik sebelum maupun setelah terjadi kasus.
Harapannya, penyemprotan dilakukan segera setelah terjadi kasus, tetapi sebelumnya penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan DBD.
Pj Walikota Drs Agus Mulyadi MSi menyampaikan bahwa saat ini rumah sakit mengalami peningkatan kasus demam berdarah.
BACA JUGA:18 Prajurit Kodim 0615 Kuningan Memperoleh Kenaikan Pangkat
Menurut Agus, munculnya kasus DBD ini disebabkan oleh perubahan cuaca di wilayah Cirebon.
“Kapasitas rumah sakit penuh karena banyak pasien yang dirawat,” tambahnya.
Melihat meningkatnya kasus penyakit tropis, termasuk demam berdarah, Agus berharap masyarakat mulai menerapkan pola hidup bersih, antara lain dengan tidak membiarkan jentik nyamuk berkembang menjadi demam berdarah.
“Saya mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menghindari berkembangnya jentik nyamuk karena akan berdampak pada penyebaran DBD,” ujarnya.