Dear Warga +62, Jangan Mudik Lebaran Tanggal Segini Biar Gak Kena Macet!
Suasana kemacetan DI KM 31 Jalan Tol Jakarta Cikampek, Jawa Barat. Kemacetan sepanjang 1 kilometer ini imbas pemeriksaan titik penyekatan mudik lebaran di Gerbang Tol Cikarang Barat. -ist-radar cirebon
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mewanti-wanti kepada masyarakat untuk melakukan mudik lebih awal sebelum puncak arus mudik lebaran Idul Fitri yang ditetapkan pada Selasa, 8 April 2024. Salah satunya guna menghindari macet.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pada periode itu diperkirakan jumlah masyarakat yang hendak menuju kampung halaman akan melonjak drastis sebesar 13,7 persen atau mencapai 26,6 juta orang.
"Perkiraan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024. Bersamaan dimulainya cuti bersama dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang atau 13,7 persen," kata Menhub dalam keterangan resmi.
Lebih lanjut, Kemenhub memperkirakan puncak arus balik mudik lebaran akan terjadi pada H+3 yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang atau 21,2 persen.
BACA JUGA:Tersisa 6 Provinsi, KPU RI Akui Rekapitulasi Suara Nasional di Papua Terhambat
Sedangkan untuk minat masyarakat terhadap pemilihan penggunaan angkutan untuk mudik lebaran terbanyak adalah kereta api yang diprediksi mencapai 39,32 juta atau 20,3 persen.
Kemudian, disusul oleh masyarakat yang akan menggunakan bus sebanyak 37,51 juta atau 19,4 persen. Lalu, mobil pribadi sebanyak 35,42 juta atau 19,4 persen dan sepeda motor sebesar 31,12 juta atau 16,07 persen.
“Minat masyarakat tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tidak adanya COVID-19, ekonomi keluarga, cuti bersama, liburan anak sekolah, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana transportasi, serta kondisi cuaca," jelasnya.
Untuk diketahui, proyeksi itu berdasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta melibatkan para pakar dan akademisi di bidang transportasi. (jpnn)