Dampak Banjir di Cirebon Timur: 6 Ruas Jalan Rusak, Biaya Perbaikan Rp13 Miliar Lebih

Peristiwa banjir di Cirebon timur turut merusak sejumlah infrastruktur jalan dan butuh biaya besar untuk melakukan perbaikan.-deny hamdani-radar cirebon

CIREBON- Sejumlah infrastruktur jalan di Cirebon Timur turut terdampak banjir. Dan, butuh biaya besar untuk melakukan perbaikan. Nilainya mencapai Rp13 miliar lebih.

Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon mencatat ada enam ruas jalan yang rusak akibat banjir pekan kemarin.

Di antaranya adalah jalan Cilengkrang-Tonjong dan ruas jalan Ciledug Wetan. Selain itu ada ruas jalan Ciledug Lor-Bantarsari, Cilengkrang-Cihoe, Sidaresmi-Pabedilan dan Kalirahayu-Tawangsari.

Kabid Bina Marga DPUTR Kabupaten Cirebon Iwan Santoso ST mengatakan hasil laporan dari UPTD PAPRJJ Wilayah VIII, diketahui ada enam ruas jalan yang rusak. Kerusakan jalan itu bahkan sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon sebagai koordinator.

BACA JUGA:Pelayanan Publik Tetap Berjalan

Hanya saja, pihaknya belum menghitung kerugian akibat banjir. Tapi, kebutuhan penanganannya hampir menyentuh angka Rp13 miliar lebih. “Yang rusak akibat banjir itu tentu aspal jalan karena mudah mengelupas, apalagi direndam air banjir," kata Iwan kepada Radar Cirebon, Senin 11 Maret 2024.

Selain itu, kata Iwan, samping atau senderan jembatan Sedong di Kalimati juga tergerus banjir. Namun, tidak sampai terkena jembatan. "Untuk yang ini sudah ada penanganan, yakni pemasangan bronjong pengaman jembatan pada ruas jalan Loji-Kalimati. Pada saat penanganan warga yang melintas untuk sementara dialihkan dulu melalui jalur lain," terangnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Dr Deni Nurcahya membenarkan bahwa infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir luapan air Sungai Cisanggarung sudah di-assessment oleh dinas terkait.

Hasilnya, ada enam jalan rusak dan satu jembatan yang senderannya tergerus banjir. “Laporan dari DPUTR terkait infrastruktur jalan yang rusak dan jembatan sudah masuk ke kita," ungkap Deni.

BACA JUGA:Bahan Pangan di Kota Cirebon Dinyatakan Aman

Selajutnya, kata Deni, akan diteruskan ke BKAD untuk pencairan anggaran bantuan tak terduga (BTT) yang sudah disiapkan pemerintah daerah. “Status bencana di kita, sudah darurat bencana. SK darurat bencana itu sudah dikeluarkan per 7 Maret 2024. Artinya, anggaran BTT sudah dapat dicairkan. Proses pencairannya ada di BKAD," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cirebon Sri Wijayawati mengatakan alokasi anggaran Bantuan Tak Terduga (BTT) tahun 2024 sebesar Rp25 miliar. Slot anggaran itu untuk penanganan bencana. Proses pencairannya pun dibuat mudah Ketika Pemkab Cirebon mengeluarkan status tanggap darurat bencana.

“Saat ini kan Cirebon Timur terkena musibah banjir. Alokasi anggaran itu bisa digunakan. Apalagi status tanggap darurat becana sudah dikeluarkan bupati," tuturnya.

Adapun besaran anggaran yang dibutuhkan untuk menanggulangi banjir itu, kata Sri, masih menunggu hasil inventarisir sejumlah SKPD yang terlibat dalam penanganan pascabanjir. BKAD sendiri hanya menyiapkan dananya saja, sedangkan belanjanya tergantung kebutuhan.

Tag
Share